Memasuki era yang kian modern kerap memengaruhi pilihan pengantin masa kini untuk menjalani prosesi pernikahan tradisional sesuai latar belakang adat keluarganya. Sehingga tidak jarang, pasangan keturunan Tionghoa mulai menyederhanakan beberapa tradisi pernikahan. Yang seringkali ditemukan adalah penggabungan prosesi lamaran dengan ritual seserahan yang dikenal sebagai Sangjit.
Pada dahulu kala, ritual seserahan ini dimaksudkan sebagai upacara serah terima yang bertujuan untuk memberikan kompensasi material kepada keluarga mempelai wanita atas pernikahan anaknya. Sehingga dalam prakteknya, terdapat berbagai penyerahan nampan yang berisi pemberian barang hingga mahar dari keluarga pihak pria kepada keluarga pihak wanita. Menariknya, terdapat makna tersirat pada setiap nampan seserahan tersebut.
Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, tujuan dilakukannya tradisi ini adalah agar keluarga besar mempelai wanita dan pria dapat lebih mengenal dekat satu sama lain dan dapat melestarikan budaya ritual ini, yang dipercayai dapat membawa kebahagiaan dalam pernikahan mereka kelak. Tata cara prosesi ini masih dilakukan secara formal, yaitu dengan mempertemukan kedua belah pihak keluarga yang umumnya dilakukan sekitar sebulan hingga seminggu sebelum hari pernikahan.
Berikut ini adalah tata cara dalam prosesi Sangjit yang perlu diperhatikan:
1. Busana
Credit: Moire Photography
Prosesi Sangjit tentunya akan terasa lebih otentik apabila calon mempelai mengenakan cheongsam berkerah tinggi. Untuk perayaan yang lebih modern, pemilihan warna cheongsam tidak lagi harus bernuansa merah atau kuning keemasan. Akan tetapi, ada baiknya menyisipkan aksen warna-warna tersebut pada detail busana untuk suasana yang lebih meriah dan sesuai kultur.
2. Seserahan yang Dibawa
Credit: State Photography
Ada pun tata cara penukaran seserahan yang telah dikemas cantik di atas nampan yang biasa disebut sebagai baki. Baki tersebut akan didominasi dengan warna merah atau kuning keemasan seperti busana yang dikenakan para calon mempelai. Baik jumlah baki atau barang yang berada di dalamnya juga harus berangka genap, dimulai dari angka 6, 8, dan seterusnya. Akan tetapi, hindari penggunaan angka 4 yang dianggap sebagai angka tidak baik.
Credit: State Photography
- Pakaian untuk mempelai wanita: Biasanya dapat juga dilengkapi dengan kebutuhan wanita lainnya, seperti kosmetik dan alat kecantikan. Pemberian ini menandakan bahwa segala keperluan sang istri kelak dapat dipenuhi oleh mempelai pria.
- Satu set perhiasan lengkap: Seserahan wajib ini terdiri dari cincin, kalung, anting, dan gelang emas sebagai tanda pengikat.
- Uang Angpao: Terdapat dua jenis uang yang dimasukkan ke dalam dua angpao yang berbeda, yaitu uang susu dan uang pesta. Uang susu menandakan penghormatan dari pihak keluarga pria kepada keluarga mempelai wanita yang telah membesarkan sang pengantin sedari kecil. Kemudian, uang pesta adalah uang yang diberikan sebagai modal untuk pesta pernikahan. Apabila keluarga mempelai wanita mengambil seluruh uang pesta, maka pernikahan tersebut akan sepenuhnya dibiayai keluarga wanita. Sedangkan, uang susu yang diambil seluruhnya menandakan bahwa pihak keluarga wanita menyerahkan sepenuhnya anak mereka dan tidak akan campur tangan akan segala kepentingan mereka di kemudian hari. Sehingga, biasanya keluarga mempelai wanita hanya mengambil sebagian dari isi angpao.
- Buah-buahan: Sajikanlah buah-buahan manis, seperti pir, apel, jeruk, atau pisang sebagai lambang kesejahteraan.
- Sepasang kaki babi atau makanan kaleng: Masih sebagai tanda kesejahteraan. Jika tidak memungkinkan untuk menyediakan kaki babi, Anda dapat menggantinya dengan makanan kaleng buang longan atau kacang polong berjumlah 8 sampai 12 kaleng. Karena kaleng-kaleng tersebut akan ditumpuk di dalam satu baki, pastikan Anda menunjuk anggota keluarga yang tepat untuk membawa baki ini.
- Aneka macam manisan: Sebagai lambang kehidupan pernikahan yang harmonis, pastikan Anda mengisi jumlah manisan dengan angka genap.
- Sepasang anggur: Sepasang anggur yang diberikan pihak mempelai pria ini akan ditukar dengan dua botol sirup berwarna merah dari pihak mempelai wanita. Hadiah ini akan menandakan keberuntungan yang diperuntukkan kepada para orang tua.
- Dua pasang lilin: Disertakan akan menyimbolkan perlindungan, sepasang lilin tersebut akan dikembalikan kepada pihak mempelai pria agar masing-masing mempelai dapat dijauhkan dari energi negatif.
3. Penyambutan Keluarga Mempelai Pria
Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat menyambut kedatangan keluarga mempelai pria:
1. Seluruh wakil keluarga wanita akan dipimpin oleh anggota keluarga yang dituakan. Wakil keluarga mempelai wanita biasanya adalah anggota keluarga yang sudah menikah. Para penerima seserahan, yakni wakil mempelai pria ini akan menunggu di depan pintu rumah atau venue acara dilaksanakan.
2. Rombongan mempelai pria yang terdiri dari orang-orang yang belum menikah masing-masing akan membawa nampan seserahan untuk diberikan secara satu per satu dan berurutan dimulai dari baki yang ditujukan kepada kedua orang tua calon mempelai wanita hingga baki untuk calon mempelai wanita.
3. Kemudian, rombongan mempelai pria akan mendapatkan angpao dari para anggota keluarga mempelai wanita agar mereka cepat diberikan jodoh.
4. Setelahnya, prosesi dilanjutkan dengan perkenalan kedua keluarga kepada para tamu undangan, sekaligus penghormatan para calon pengantin kepada kedua orang tua.
Credit: Moire Photography
5. Luncheon
Credit: All Seasons Photo
Keseluruhan prosesi Sangjit ini akan diakhiri dengan jamuan makan siang yang disediakan oleh pihak keluarga mempelai wanita. Menu yang dihidangkan biasanya adalah makanan oriental seperti bubur dan misua kuah yang dilengkapi dengan potongan daging yang gurih.
Demikianlah ulasan kami tentang serba-serbi prosesi Sangjit. Tentunya, Anda juga dapat meminta bantuan dari pihak wedding organizer yang telah berpengalaman dalam membantu prosesi acara Sangjit. Konsultasikan kebutuhan Anda agar dapat disesuaikan dengan anggaran atau keinginan keluarga. Apabila ada informasi tambahan mengenai ritual seserahan adat Tionghoa, berikan ide, inspirasi, atau komentar di kolom bawah ini!