Cara Mariady melamar Clarissa terbilang unik dan tak terduga. "Suatu hari, kami pergi menonton film di bioskop. Tiba-tiba, filmnya berhenti di tengah cerita," ujarnya. Bayangkan betapa terkejutnya Clarissa ketika melihat slideshow berisi fotonya bersama Mariady terpampang di layar lebar. Rupanya, keluarga serta teman-temannya juga berada dalam ruangan yang sama. "Mariady ternyata menyewa satu studio khusus untuk melamar saya!" kenang Clarissa.
Sejak awal, Clarissa sudah bisa membayangkan pernikahan impiannya. "Saya ingin mengadakan pernikahan serba putih yang dipenuhi bunga. Sebuah perayaan elegan yang tak akan lekang oleh waktu," ujarnya. Ia pun segera meminta bantuan wedding stylist asal Jakarta, Flying Bride, untuk menuangkan visinya ke dalam rancangan dekorasi yang cantik.
"Saya terinspirasi oleh gaun karya Elie Saab, yang merupakan desainer favorit Clarissa," ujar Nastassya dari Flying Bride. Flora Lines Decoration akhirnya mendekorasi pernikahan Mariady dan Clarissa dengan detail-detail manis dalam sentuhan tropis. "Kristal dan mutiara diletakkan di atas taplak meja lace untuk menyerupai hiasan pada gaun Elie Saab. Selain itu, bunga anggrek menambahkan nuansa Bali yang kental sekaligus melambangkan detail 3D appliqué, ciri khas rancangan Elie Saab," Nastassya menjelaskan.
Kisah lamaran kedua sejoli ini pun turut diselipkan dalam dekorasi hari pernikahan mereka. "Untuk mengenang kisah Mariady dalam melamar Clarissa di bioskop, kami membuat desain escort card layaknya sebuah tiket bioskop antik. Kami juga menggunakan popcorn sebagai pengganti bunga dalam tradisi flower shower setelah upacara pernikahan," ungkap Nastassya.