Photography: Henry Pham via Unsplash.com
Ketika Anda sedang jatuh cinta dan memulai sebuah hubungan yang baru, biasanya Anda hanya akan melihat sisi baik dari diri pasangan. Namun cepat atau lambat, ketika kepribadian dan jati diri masing-masing mulai terlihat, Anda harus mewaspadai hal-hal yang dapat merusak hubungan Anda. Katakan tidak pada 9 hal berikut dan segeralah mencari jalan keluarnya bersama pasangan Anda. Jika tak juga membaik atau justru semakin parah seiring berjalannya waktu, apakah memutuskan hubungan tersebut justru akan menjadi cara terbaik?
1. Kekerasan
Baik berupa kekerasan fisik, mental, psikis, atau verbal, kekerasan dalam hubungan adalah suatu hal yang tak dapat diberikan toleransi. Begitu Anda melihat adanya perilaku yang berpotensi menimbulkan kekerasan dari pasangan Anda, meski berupa hal kecil sekalipun, Anda harus segera berpikir ulang untuk menjalin hubungan dengannya. Jangan berkompromi, menyangkal, atau bahkan membuat alasan yang membenarkan perilaku abusive pasangan Anda. Yang terpenting pula, jangan menyalahkan diri Anda karena satu-satunya orang yang harus merasa bersalah adalah si pelaku kekerasan itu sendiri. Sebelum menjadi lebih parah, lebih baik Anda memutuskan hubungan yang tak sehat ini.
2. Adiksi atau ketergantungan
Menjalin hubungan dengan seseorang yang memiliki suatu bentuk ketergantungan berarti Anda akan selalu bersaing dengan kecanduannya itu, yang mungkin berupa adiksi terhadap obat-obatan, alkohol, seks, pornografi, atau perjudian. Tak hanya itu, mungkin saja pasangan Anda memiliki kecanduan terhadap hal-hal yang terlihat sepele, seperti video game atau gadget mereka. Intinya, hal-hal tersebutlah yang akan menjadi prioritas utama mereka, sehingga Anda tak lagi menempati urutan atas. Bantu pasangan Anda untuk sadar dari kecanduannya dan mengatasi masalah ini, namun jika mereka menolak dan memilih untuk tetap berada di jalan ini, jangan membuang waktu Anda dan ucapkan selamat tinggal padanya.
3. Kecemburuan yang berlebihan
Dalam kadar yang sangat minimal, kecemburuan pada pasangan dapat menjadi hal yang manis. Namun jika lebih besar lagi, hal ini justru bisa menyebabkan keretakan dalam percintaan Anda. Jika ia cemburu secara berlebihan, apalagi jika tanpa dasar yang kuat, maka hubungan Anda akan bermasalah dan penuh dengan aura negatif. Bicarakan soal sumber kecemasan dan ketakutan yang membuat mereka kerap cemburu tanpa alasan, cobalah untuk mengerti dan meyakinkannya agar tak perlu khawatir. Tapi jika ia tetap cemburu secara berlebihan sehingga berusaha mengontrol, memanipulasi, atau mengusik privasi Anda, sebaiknya Anda berpikir lebih jauh sebelum memutuskan untuk menikahinya.
4. Sikap posesif
Kecemburuan biasanya menyebabkan sikap posesif, di mana seseorang menganggap orang lain sebagai sesuatu yang ia miliki sepenuhnya. Menjalin percintaan dengan pribadi yang posesif tentu akan membatasi gerak dan kebebasan Anda, maka dari itu Anda harus waspada jika pasangan sudah menunjukkan tanda-tandanya. Misalnya, jika ia melarang Anda bepergian atau bertemu dengan orang-orang tertentu, tidak mengizinkan Anda melakukan aktivitas sendiri atau tanpa dirinya atau menuntut Anda untuk selalu mengabarinya setiap saat. Sekali Anda membiarkannya berlaku demikian, ia akan merasa Anda telah berhasil ditaklukan dan dapat diperlakukan sesuai keinginannya. Memang benar bahwa berada dalam sebuah hubungan asmara akan memberikan kewajiban dan batas-batas tertentu bagi Anda, namun pastikan hubungan tersebut tetaplah sehat. Lagi pula, segala sesuatu yang berlebihan bukanlah hal yang baik.
5. Perilaku mengontrol
Kalau kekasih Anda memiliki kecenderungan untuk mengontrol perilaku bahkan pikiran Anda, terutama untuk kepentingannya sendiri, maka berhati-hatilah. Ciri-ciri dari sifat buruk ini adalah dia tidak memperbolehkan Anda membuat keputusan sendiri, dia selalu mengatur perbuatan, perkataan hingga pikiran Anda, dan akan marah jika Anda tidak menurutinya. Dia juga akan membatasi kebebasan Anda hingga tahap di mana Anda harus selalu meminta izinnya terlebih dahulu sebelum melakukan hal kecil sekalipun. Bayangkan betapa tersiksanya diperlakukan demikian, oleh karena itu beranilah untuk menolak sikap ini sebelum terlambat.
6. Kebohongan dan kurangnya rasa percaya
Kita pasti sudah tahu bahwa rahasia hubungan yang sukses terletak pada rasa saling percaya yang tinggi di antara pasangan. Kebiasaan berbohong dan sulit untuk diberi kepercayaan akan merusak kehidupan cinta Anda, termasuk berbohong untuk kebaikan dalam kasus tertentu. Tanpa ada rasa saling percaya, hubungan cinta Anda tidak akan memiliki fondasi yang kokoh, Anda pun akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mengecek kebenaran dari pasangan Anda. Jadi, jika si dia memiliki kebiasaan berbohong, mengkhianati kepercayaan yang Anda berikan, bersikap mencurigakan, atau menyimpan banyak rahasia dari Anda, apakah Anda yakin ingin memiliki pasangan hidup sepertinya?
7. Perselingkuhan
Perselingkuhan biasanya disebabkan oleh kurangnya rasa hormat yang diberikan pasangan pada diri Anda dan hubungan yang terjalin. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa begitu banyak orang bercerai, sehingga jangan terburu-buru untuk memutuskan menikah dengan kekasih yang pernah berselingkuh dari Anda. Mungkin ia akan menyesal sehingga Anda memaafkannya, tapi jika terjadi berulang kali sebaiknya jangan biarkan Anda tersakiti lebih dalam dan lebih lama lagi. Jangan pula merasa ia berselingkuh karena Anda memiliki kekurangan atau tidak cukup baik untuknya. Seharusnya ia berkata sejujurnya jika memang menginginkan orang lain, bukan bermain api di belakang Anda.
8. Insecurity
Jika pasangan Anda kerap berpikir Anda tidak setia, terancam oleh karier atau status Anda yang lebih tinggi, atau takut tidak diterima oleh keluarga besar Anda, maka hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa ia memiliki insecurity atau rasa tidak aman dalam dirinya. Anda harus segera mengambil langkah untuk menemukan solusinya jika kegelisahnnya ini menyebabkan hubungan Anda penuh dengan rasa frustasi atau stres. Namun yang perlu Anda ingat juga, kebanyakan rasa tidak aman ini biasanya berasal dari masa kecil yang kurang bahagia, trauma masa lalu, kesepian, penolakkan dari orang lain, atau kegagalan yang pernah dialami, jadi sebaiknya Anda pun menghadapi hal ini dengan penuh empati. Selama Anda merasa bisa membantu pasangan dalam mengatasinya, jangan langsung menjauhi atau memutuskan hubungan. Dengarkan kata hati dan utamakan kebahagiaan Anda terlebih dahulu.
9. Kurang komunikasi
Komunikasi merupakan kunci utama untuk hubungan yang langgeng, rukun, dan harmonis, tapi apa yang terjadi jika sepasang kekasih tidak dapat berkomunikasi dengan baik satu sama lain? Tentunya hal ini akan menyebabkan masalah dan salah paham. Hubungan asmara yang ideal seharusnya terdiri dari dua orang yang dapat membicarakan segala hal, serta mengekspresikan perasaan, keinginan, atau kesulitan yang dimiliki dengan mudah. Jika Anda merasa kesulitan untuk bersikap terbuka atau menyuarakan pendapat dan opini pada pasangan, lebih sering saling mendiamkan, atau menyelesaikan masalah sendiri-sendiri secara terpisah, sebaiknya Anda segera mencari solusi bersama untuk hal ini.
Jika setelah membaca artikel ini Anda justru merasa bahwa Anda yang melakukan perilaku-perilaku di atas pada pasangan Anda, mungkin ini saat yang baik untuk mengintrospeksi diri dan meminta maaf jika Anda pernah menyakiti sang kekasih. Tidak pernah ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik, dan jika sebuah hubungan antara dua pribadi berhasil, akan sangat membahagiakan bagi kedua pihak yang terlibat di dalamnya.