Photography: SCENIC PICTURE
Photography: SCENIC PICTURE
Pernikahan pengantin Arab selalu identik dengan perayaan berskala besar yang penuh kemewahan dan sarat akan tradisi. Tidak hanya pasangan pengantin saja yang selalu terlihat tampil spektakuler, namun seluruh tamu undangan yang hadir pun berusaha mengenakan busana terbaik mereka semaksimal mungkin. Wilayah Mediterania Timur yang didominasi oleh penduduk muslim berketurunan Arab, seperti Palestina, Lebanon, Yordania, hingga Suriah kerap kali melangsungkan pernikahan dengan ritual budaya turun-temurun ala pengantin Arab.
Meskipun pada pelaksanaannya terdapat sejumlah perbedaan dari satu negara dengan negara yang lain, ada beberapa ritual tertentu yang tetap diwariskan ke setiap generasi. Tradisi pernikahan pengantin Arab memang telah banyak berubah seiring berjalannya waktu, tetapi ketujuh tahapan berikut ini sangat umum ditemukan pada pernikahan pengantin Arab. Apa sajakah itu?
- Tolba
Dalam tradisi pernikahan pengantin Arab, ada sebuah ritual pra-pernikahan yang dinamakan sebagai Tolbe atau Tulba. Pada tahap ini, calon pengantin pria bersama keluarganya secara resmi akan datang mengunjungi kediaman calon pengantin wanita dalam rangka memohon izin dari keluarganya untuk menikah. Acara pertemuan ini umumnya dilakukan dalam skala yang lebih kecil dengan hanya melibatkan keluarga inti saja. Setelah niatan baik tersebut berhasil membuahkan restu dari pihak keluarga wanita, maka langkah selanjutnya adalah pembacaan doa bersama yang dibuka dengan Surah Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan doa-doa lainnya. Anggota keluarga calon mempelai wanita kemudian akan menjamu para tamu dengan sharbat, yaitu minuman dingin yang terbuat dari buah atau bunga, lalu di sekelilingnya terdapat kopi Turki, aneka kue kering, hingga makanan pencuci mulut. - Radwa
Satu atau dua hari sebelum akad nikah dilangsungkan, beberapa orang Arab biasanya akan melakukan pertemuan kecil yang melibatkan kerabat laki-laki dari kedua belah pihak mempelai. Momen ramah tamah tersebut bertujuan untuk membangun silaturahmi sekaligus memastikan bahwa keluarga mempelai wanita benar-benar sudah menyambut baik adanya pernikahan tersebut. Seluruh anggota keluarga laki-laki juga diperkenankan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada sebelum tibanya pelaksanaan akad nikah, hal ini dilakukan agar masalah tersebut tak berpotensi menjadi halangan selama berlangsungnya prosesi pernikahan. Terakhir, orang yang paling tua dari keluarga mempelai pria akan memberikan selamat atas terjadinya acara pernikahan kepada semua kerabat laki-laki dari kedua sisi. - Katb Al-kitaab
Katb Al-kitaab merupakan nama Arab dari upacara pernikahan muslim. Nantinya, seorang Syekh akan menjelaskan tentang ketentuan dan syarat sah pernikahan sambil menyerahkan dokumen penting yang harus ditandatangani oleh kedua mempelai. Akad nikah dapat dilakukan di hari yang sama dengan walimatul 'ursy atau jamuan resepsi, tergantung pada preferensi pribadi pasangan. Prosesi akad nikah umumnya diawasi oleh seorang imam, hakim Islam (qazi), maupun setiap muslim yang memiliki pemahaman mendalam tentang tradisi Islam, contohnya seperti seorang maulvi (muslim terpelajar atau yang memiliki gelar hukum Islam). Usai pelaksanaan Al-kitaab, mempelai pria kemudian akan memberikan mahar berupa sebagian harta miliknya kepada sang mempelai wanita. Mahar ini bersifat wajib sebagai simbol komitmen dan tanggung jawab. Tamu undangan yang hadir di acara akad nikah pengantin Arab wajib berbusana tertutup dengan menutupi area lengan dan kaki mereka, serta mengenakan jilbab untuk wanita.
Akreditasi: The Royal Watcher - Zaffe
Usai pelaksanaan akad nikah, kini tibanya acara resepsi yang biasanya dilangsungkan secara meriah. Zaffe adalah saat di mana kedua mempelai pertama kali memasuki area resepsi dengan status baru sebagai pasangan suami istri yang sah. Ini merupakan grand entrance akbar yang melibatkan banyak penabuh genderang dan penari profesional. Sebagai pembuka acara, para penampil ini nantinya akan memainkan instrumen musik tradisional Arab yang upbeat dan ceria, dimeriahkan oleh sekelompok penari latar untuk memulai gerakan tari pembuka dari arah pintu masuk. Selama perayaan zaffe, cincin pernikahan kedua mempelai pun akan bertukar posisi, dari yang semula berada di tangan kanan kini disematkan di tangan kiri. Nantinya sebagian besar tamu undangan wanita akan menyemarakkan acara dengan melakukan zaghrouta, yaitu tradisi bersenandung dengan suara tinggi untuk menghormati perayaan pasangan pengantin. - Dabke
Dabke adalah tarian tradisional yang terbentuk oleh perpaduan budaya negara-negara Timur Tengah, seperti Yordania, Palestina, Lebanon, dan Suriah. Dabke termasuk ke dalam jenis tarian komunal dengan atmosfer gembira dan gerakan yang energik, sehingga hanya dilakukan pada momen-momen spesial seperti pernikahan. Tarian ini pertama kali muncul di negeri Palestina yang pada akhirnya begitu populer di berbagai belahan dunia, termasuk penduduk muslim di Arab. Tarian dabke umumnya dibawakan oleh sekelompok penari profesional yang kaya akan hentakan kaki dengan bagian lengan yang saling bertautan. Kendati demikian, para tamu undangan hampir pasti akan ikut menari seraya bahu-membahu dalam membentuk lingkaran satu sama lain. - Pemotongan Kue dengan Pedang Warisan
Pengantin pria berketurunan Arab biasanya memiliki sebuah pedang yang telah diwariskan secara turun-temurun. Pedang inilah yang nantinya digunakan untuk memotong kue pengantin di hadapan seluruh tamu undangan yang hadir. Mengingat acara pernikahan Arab umumnya dilangsungkan secara besar-besaran dengan mengundang ribuan tamu, tentu saja kue pengantin yang dipesan lebih sering ditemukan dalam jumlah layer yang besar pula. Jadi, pengantin pria memerlukan pedang yang setidaknya sesuai untuk memotong kue pengantin antara 5 sampai 10 tingkat. - Barmet Al-aroos
Barmet Al-aroos menjadi tradisi pernikahan pengantin Arab terakhir yang menjadi penutup seluruh rangkaian acara. Ketika perhelatan resepsi usai dilaksanakan, pasangan pengantin akan meninggalkan gedung pernikahan dengan mengendarai mobil pengantin yang telah dihias sedemikian rupa. Di belakang mereka terdapat iring-iringan mobil keluarga dan kerabat dekat untuk mengawali perjalanan pengantin hingga tiba di kediaman atau tempat penginapan dengan selamat. Selama perjalanan tersebut, rombongan tadi akan membunyikan musik dengan keras dan klakson kendaraan mereka untuk memberitahukan kepada semua orang bahwa di depan mereka terdapat pasangan pengantin yang baru saja menikah.