Jika ditanya bekal apa yang harus dimiliki sepasang kekasih ketika hendak memasuki dunia pernikahan, mungkin Sebagian besar akan menjawab saling mencintai dan percaya. Jawaban ini benar adanya. Tapi dunia pernikahan tidak melulu tentang saling mencintai melainkan juga tentang bagaimana membangun interaksi yang sehat untuk saling bertumbuh. Agar hal ini tercipta keduanya harus memiliki skill atau kemampuan untuk bekerja sama.
Dr. Gary D. Chapman, penulis yang juga seorang konselor pernikahan menyebutkan angka perceraian semakin tinggi. Dan dari berbagai dampingan yang diberikan kepada pasangan, Chapman menyimpulkan bahwa perceraian terjadi karena kurangnya persiapan dari kedua belah pihak. Memang apa yang perlu dipersiapkan pasangan yang hendak menikah agar terhindar dari perceraian? "Kemampuan untuk bekerjasama sebagai teammate. Dengan begini Anda dan pasangan bisa menjauhkan pernikahan dari saling menyakiti," jawabnya tegas.
Dan buku adalah salah satu sumber pengetahuan untuk menyiapkan mental memasuki pernikahan. Dengan memilih bacaan buku yang tepat, Anda dan pasangan bisa menemukan visi serta sama-sama memahami apa saja yang diperlukan sebagai teammate dalam berumah tangga. Bridestory pilihkan 7 buku yang tepat untuk Anda baca bersama pasangan sebelum kemudian direpotkan dengan segala persiapan pernikahan.
- Things I Wish I'd Known Before We Got Married – Dr. Gary D. Chapman.
Setelah bertahun menjadi konselor pernikahan, Chapman meyakini bahwa saling cinta tidak cukup menjamin pernikahan akan selalu bahagia. Dua tahun pertama adalah masa-masa bahagia dalam pernikahan, tapi setelah itu rasa saling mencintai akan mengalami perubahan yang kompleks. Buku ini membahas secara rinci bagaimana menghadapi kesulitan-kesulitan yang muncul setelah dua tahun pertama pernikahan. Kesulitan apa sajakah yang paling sering menjadi "batu sandungan" dalam pernikahan? "Komunikasi, menghadapi realita yang tidak sesuai harapan ketika masih pacaran, perbedaan cara pandang dalam menyelesaikan masalah, dan kemampuan untuk saling memenuhi dorongan seksual," jawab Chapman.
- The Five Love Languages – Dr. Gary D. Chapman.
Ternyata ekspresi cinta tidak hanya sekadar mengatakan, "Aku sayang kamu." Menurut Chapman ekspresi cinta setiap orang berbeda-beda. Apa yang membuatnya berbeda-beda, sambung Chapman, adalah pengalaman serta ekspresi cinta yang diproyeksikan oleh masing-masing individu. Ini kemudian memengaruhi cara orang berkomunikasi serta berinteraksi dengan pasangannya. Chapman menyimpulkan ada lima bahasa cinta yaitu words of affirmation, quality time, acts of service, gift-giving, dan physical touch. Buku ini tidak hanya akan memberikan Anda "kunci jawaban" untuk mengenali bahasa cinta pasangan tapi juga diri sendiri. Ini adalah modal yang penting untuk bisa membangun komunikasi yang sehat dengan pasangan.
- Kado Pernikahan Istimewa – M. As'ad Mahmud, Lc.
Salah satu alasan seseorang menikah, khususnya untuk umat Muslim adalah untuk menyempurnakan agama. Dan buku ini akan semakin memantapkan keyakinan Anda serta pasangan untuk menikah dengan menjadikan kisah romantisme Rasulullah dengan istrinya dalam pernikahan. Mahmud menarasikan betapa bersikap romantis juga dilakukan Rasulullah kepada istrinya. Tak hanya itu, ia juga memberikan cara mengatasi masalah pernikahan dengan cara yang romantis sesuai dengan ajaran Rasulullah.
- Sehat Calon Pengantin dan Keluarga Muda – Dr. Handrawan Nadesul.
Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah, jarang sekali dibicarakan oleh calon pengantin. Menurut Dr. Handrawan Nadesul, pemeriksaan kesehatan wajib dilakukan sebelum menikah untuk mewujudkan keluarga yang sehat. "Tujuan pernikahan adalah untuk memperoleh buah yang unggul. Dengan dilakukan pemeriksaan ini, akan terlihat benih dari calon suami maupun istri, apakah campuran dari kedua bibit ini bisa menghasilkan buah yang unggul atau tidak," papar Nadesul seperti dilansir dari Kompas.com. Buku ini akan memberikan panduan pemeriksaan kesehatan apa saja yang wajib dilakukan serta kapan waktu terbaik untuk melakukannya. Tak hanya itu, buku ini juga akan memberikan pengetahuan pada calon pengantin tentang gangguan kesehatan apa saja yang berpotensi mengganggu kehamilan serta cara mengatasinya.
- The Seven Principles for Making Marriage Work – John M. Gottman, Ph.D dan Nan Silver.
Buku ini adalah salah satu New York Times Bestseller dan mendapat rating 4.5 di Amazon (dengan nilai rating tertinggi 5) dari hampir 9 ribuan reviews. Yang menarik dari buku ini adalah merupakan hasil pengamatan serta penelitian panjang yang dilakukan oleh penulis. Keduanya mengamati, mencatat, serta menganalisa hal-hal apa saja yang membuat pasangan yang telah menikah tetap bersama atau kemudian berpisah. Kedua penulis kemudian membuat tujuh prinsip dasar yang bisa diterapkan setiap pasangan untuk menjaga interaksi tetap harmonis.
- Thriving in Love and Money: 5 Game-Changing Insights about Your Relationship, Your Money, and Yourself – Shaunti dan Jeff Feldhahn.
Buku ini ditulis oleh pasangan suami-istri yang sangat peduli dengan isu finansial dalam pernikahan. Keduanya melakukan penelitian yang mendalam untuk mendapat gambaran apa saja yang menjadi sumber masalah dalam keuangan rumah tangga, dan bagaimana ini kemudian memengaruhi interaksi suami-istri. Menariknya hasil penelitian keduanya kemudian mengungkapkan bahwa masalah keuangan tidak hanya menyentuh hal-hal eksternal tapi juga hingga ke akar permasalahan komunikasi hingga emosional.
- The Parenthood Decision: Discovering Whether You Are Ready and Willing to Become a Parent - Beverly Engel M.F.C.C
Ketika topik pembicaraan tentang child free dibicarakan secara terbuka membuat banyak pasangan calon pengantin memberanikan diri untuk mendiskusikan hal ini secara mendalam. Permasalahannya adalah terkadang kita tidak mengerti bagaimana memancing pertanyaan-pertanyaan yang esensial agar keputusan yang diambil tidak sekadar mengikuti apa yang sedang tren. Buku The Parenthood Decision: Discovering Whether You Are Ready and Willing to Become a Parent akan membantu Anda dan pasangan berani menjawab pertanyaan seperti: "Apakah saya siap menjadi orangtua?" ; "Apa yang harus dilakukan apabila ternyata pasangan tidak siap menjadi orangtua?" ; "Bisakah saya akan menjadi orangtua yang lebih baik dari orangtua saya?" Pertanyaan-pertanyaan provokasi ini akan dijawab oleh Engel dengan "latihan-latihan" serta informasi yang membantu Anda dan pasangan mendapat pemahaman yang jelas tentang kesiapan menjadi orangtua atau tidak.
