Photography: Journal Portraits
Photography: SVARNA by IKAT Indonesia Didiet Maulana
Salah satu kelompok etnis terbesar dari daerah Sulawesi Selatan adalah suku Bugis. Masyarakat asli berdarah Bugis umumnya mendiami kawasan Kabupaten Luwu, Pinrang, Wajo, Bone, Soppeng, Sinjai, Barru, hingga Sidrap. Banyak sekali peninggalan budaya yang hingga kini masih dilestarikan oleh suku Bugis. Mereka berusaha mengaplikasikannya dalam setiap kesempatan. Pernikahan menjadi salah satu momen yang sangat ditunggu-tunggu karena mereka dapat memperkenalkan budayanya lewat busana adat yang telah menjadi ciri khas secara turun-temurun. Baju bodo adalah pakaian tradisional bagi perempuan keturunan Bugis di Sulawesi Selatan. Posisinya hampir sama seperti kebaya yang dikenakan oleh pengantin Jawa atau baju kurung untuk orang Minangkabau.
Selain pernikahan, busana adat Bugis juga biasa dikenakan pada berbagai acara resmi, seperti penjemputan tamu besar, pagelaran seni, upacara adat, dan lain-lain. Tak hanya itu saja, setiap warna dari baju bodo juga menyimpan makna simbolis yang melambangkan status sosial, usia, dan martabat pemakainya, sehingga diharapkan saat pemakaiannya bisa mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh sejarah. Sebagai contoh, warna hijau mewakili perempuan ningrat yang berdarah biru, lalu warna jingga dan merah dipakai oleh gadis berumur 10 sampai 14 tahun, kemudian merah dikenakan oleh perempuan yang sudah dewasa, sementara warna ungu umumnya akan dipilih oleh perempuan berstatus janda.
Dulu, baju bodo dibuat dari material yang transparan sehingga menunjukkan lekuk tubuh, bahkan bentuk lengannya pun melebar dan berukuran pendek. Namun, seiring berjalannya waktu, baju bodo kini sudah disesuaikan dengan perkembangan zaman dan syariat Islam, sehingga bagian lengannya dibuat sedikit lebih panjang. Bila busana pengantin adat Bugis untuk wanita dikenal dengan istilah baju bodo, maka sang pria biasa mengenakan jas tutu' untuk menyesuaikannya.
Apakah Anda adalah calon pengantin berketurunan Bugis, Sulawesi Selatan? Berikut ketujuh inspirasi busana pengantin Bugis untuk hari bahagia Anda.
- Adat Makassar dalam Balutan Modern
Akreditasi: Phiutografia Studio
Inspirasi busana pengantin Bugis yang pertama adalah modifikasi perpaduan budaya Makassar dengan sentuhan modern. Berbeda dari biasanya, sang pengantin wanita memilih baju bodo dengan dominasi warna biru dan taburan payet beraksen emas yang begitu cantik pada bagian dada hingga ke ekor gaun. Tak lupa penggunaan kelengkapan berupa sarung tenun lipa sabbe berwarna senada sebagai padanan baju bodo.
- Kuning Keemasan dengan Aksen Merah Gelap
Akreditasi: Phiutografia Studio
Menyukai pakaian adat berwarna kuning keemasan dengan sedikit sentuhan merah pada bagian embroidery? Inspirasi yang satu ini terlihat memukau berkat kreasi pola bunga dengan berbagai warna yang memenuhi bagian lengan hingga keseluruhan gaun. Bentuk lengannya yang membuka bagaikan tirai mengingatkan setiap insan akan seorang permaisuri kerajaan. Warna kuning dalam bahasa Bugis disebut dengan waju pella-pella yang artinya kupu-kupu beterbangan dengan karakteristik ceria.
- Elegansi Warna Hijau
Akreditasi: Exposure Fotografi
Baju bodo yang berwarna hijau umumnya dikhususkan untuk putri dari kalangan bangsawan. Warna hijau tersebut memiliki makna kudara yang mewakili penghormatan terhadap keluarga kerajaan. Rona hijau yang elegan sebaiknya diserasikan dengan kain lipa' sabbe dengan warna selaras. Pemakaian aksesori busana berupa rante (kalung) dan ponto (gelang) yang terbuat dari logam kuningan menjadi kelengkapan pakaian adat yang wajib disematkan.
- Peleburan Rona Merah Muda dan Kelabu
Akreditasi: Mindfolks
Untuk Anda pecinta palet netral, mungkin inspirasi busana pengantin Bugis yang satu ini bisa menjadi pilihan untuk memaksimalkan penampilan Anda di hari bahagia. Tidak melulu harus berwarna bold, baju bodo juga dapat didesain dengan permainan rona-rona natural yang akan sangat cocok bila Anda berencana menggelar pesta di luar ruangan. Mahkota mempelai wanita Bugis atau yang biasa disebut dengan saloko pinang goyang pun disematkan di bagian kepala.
- Warna Dominan Jingga
Akreditasi: Phiutografia Studio
Busana pengantin Bugis juga kerap ditemukan dalam palet warna jingga. Bila merujuk pada sejarah, warna jingga pada pakaian baju bodo lebih dikhususkan untuk anak-anak usia 14 sampai 17 tahun. Hal ini dikarenakan rona jingga mewakili anak usia dini yang tergolong masih ranum. Kendati demikian, saat ini busana pengantin Bugis berwarna pop up seperti jingga justru semakin digemari oleh banyak pasangan pengantin tanpa memandang status pemakainya. Inspirasi berikut ini berhasil memadupadankan rona jingga dan oranye ke dalam skema warna senada di bagian pelaminan.
- Palet Hijau Tua Bertabur Emas
Akreditasi: Exposure Fotografi
Satu lagi inspirasi busana pengantin Bugis dengan warna hijau gelap yang menandakan kaum aristokrat. Kali ini, sang pengantin wanita terlihat menyeimbangkan keseluruhan penampilannya dengan penerapan paes dadasa yang menjadi ciri khas dari tata rias pengantin Bugis. Paes ini memiliki bentuk layaknya bunga teratai yang dipercaya sebagai tumbuhan suci oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Sementara itu, sang mempelai pria akan mengenakan hiasan kepala bernama sigara yang mempunyai lilitan tertentu.
- Nuansa Ungu yang Tegas nan Menawan
Akreditasi: Phiutografia Studio
Berani mengenakan warna busana pengantin Bugis yang tidak biasa? Rona ungu seperti ini mungkin bisa menjadi opsi yang sempurna. Anda hanya tinggal mencocokkannya dengan kain lipa' sabbe yang terbilang masuk ke dalam warna turunan ungu pilihan Anda. Motif hias dengan variasi emas hampir selalu tak terpisahkan dalam busana pengantin Bugis, sehingga aksesori berupa mahkota, gelang, kalung, hingga selempang berlapis emas diharapkan mampu menjadi komplemen terbaik untuk melengkapi keseluruhan tampilan.
Meski sebagian kecil masyarakat keturunan Bugis masih mengamalkan pilihan warna sebagai tolak ukur status sosial dan umur pemakainya, namun seiring berkembangnya zaman, mayoritas dari mereka diperkenankan untuk memilih busana pengantin Bugis dengan warna yang mereka sukai. Jadi, dari ketujuh inspirasi di atas, manakah yang berhasil menarik perhatian Anda?