Blog / Wedding Ideas / 5 Jenis Baju Adat Pengantin Batak

5 Jenis Baju Adat Pengantin Batak

Warna:
Tambahkan ke Board
5-jenis-baju-adat-pengantin-batak-1

Photography: Antijitters Photo

Di Indonesia, Batak adalah suku bangsa terbesar ketiga. Adapun asal dari suku ini adalah Sumatera Utara. Pada 2010, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ada sebanyak 44,75% etnis di Sumatera Utara adalah Suku Batak. Adapun rinciannya adalah 25,62% Tapanuli/Toba, 11,27% Mandailing, 5,09% Karo, 2,04% Simalungun, dan 0,73% Pakpak. Batak Toba, Mandailing, Karo, Simalungun, dan Pakpak adalah sub etnis dari suku Batak.

Setiap rumpun suku ini memiliki pakaian adat pengantin yang berbeda-beda. Pakaian adat inilah yang kemudian menjadi identitas yang membedakan setiap rumpun suku karena ada nilai budaya yang terinternalisasi menjadi makna filosofis dalam setiap detail pakaiannya. Dan untuk mengenali kelima sub etnis dari suku Batak, Bridestory ingin menjabarkan apa saja keunikan serta makna filosofis baju adat pengantin dari kelima sub etnis suku Batak.

  • Balutan ulos lambang kesatuan hati pada baju adat pengantin Batak Toba.
    5 Jenis Baju Adat Pengantin Batak Image 1
    Akreditasi: Tobature Lake Toba Photography

    Zaman dulu baju adat pengantin Batak Toba hanyalah menggunakan ulos yang dibalutkan ke seluruh tubuh. Ulos adalah kain tenun dengan motif khas Batak Toba. Dalam setiap siklus kehidupan orang Batak Toba selalu ditandai dengan ulos, karena itu setiap motifnya memiliki makna tersendiri. Ikatan masyarakat Batak Toba dengan ulos sangat lekat, karena ulos adalah lambang kasih sayang yang akan selalu memberikan kehangatan. Sebelum mengenal kebaya dan setelan jas, para pengantin Batak Toba menggunakan ulos motif Ragi Hotang yang motifnya seperti ikatan hotang atau rotan. Motif ini memiliki makna akan meneguhkan ikatan lahir dan batin kedua pengantin seperti rotan yang kokoh. Adapun aksesoris yang dikenakan pada pengantin wanita adalah sortali yang digunakan sebagai mahkota. Lalu pada pengantin pria, juga memakai hiasan kepala dari ulos dengan motif bintang maratur sebagai lambang harapan.

  • Semarak sukacita dan harapan kebahagiaan dalam uis gara baju adat pengantin Batak Karo.
    5 Jenis Baju Adat Pengantin Batak Image 2
    Akreditasi: Iluminen

    Jika pada Batak Toba identik dengan ulos maka pada Batak Karo, identiknya adalah dengan uis gara. Kain uis gara dibuat dari pintalan kapas yang kemudian ditenun secara manual. Uis sendiri dalam bahasa Karo berarti kain sedangkan gara adalah merah. Jadi secara harfiah artinya kain merah. Meski warna yang dominan merah, namun dalam kain tradisional Batak Karo ini juga dikenal filosofi benang sitelu rupa atau jika diartikan secara harfiah adalah benang tiga warna. Adapun tiga warna tersebut adalah merah, putih, dan hitam.
    Untuk acara adat pernikahan Batak Karo sangat dominan dengan warna merah karena sebagai ekspresi sebuah perayaan cinta yang semarak dan emosional. Ciri khas pakaian adat pada pengantin pria adalah gatip atau kain penutup kaki yang dipasang di pinggang. Motif gatip biasanya sama dengan motif yang dipakai pengantin wanita. Keunikan berikutnya adalah pada penutup kepala yang dikenakan pengantin wanita atau biasa disebut bulang-bulang. Menggunakan uis beka buluh dengan motif tegas untuk pengantin laki-laki sebagai representasi kepala keluarga. Sedangkan pada pengantin wanita, penutup kepalanya menggunakan uis jujung-jujungan yang memiliki makna kekeluargaan. Tudung kepala pengantin perempuan juga dihiasi sertali layang-layang sebagai simbol ikatan kekeluargaan.

  • Merayakan ikatan cinta dengan kemegahan baju adat pengantin Batak Mandailing
    5 Jenis Baju Adat Pengantin Batak Image 3
    Akreditasi: Fatahillah Ginting

    Sama seperti Batak Toba, pakaian adat pengantin Batak Mandailing juga mengenakan ulos. Bedanya adalah pada Batak Mandailing, ulosnya dililitkan pada bagian tengah badan dan pada hiasan kepala pengantin pria dan wanita. Khususnya pada hiasan kepala pengantin pria, bentuknya sangat berbeda dibanding hiasan kepala pengantin pria Batak lainnya. Pada pengantin pria Batak Mandailing penutup kepalanya seperti menggunakan kopiah besar. Tak hanya pada pengantin pria, pengantin wanita Batak Mandailing juga mengenakan bulang yang bentuknya seperti tanduk kerbau berjenjang. Semakin tinggi tingkatan bulang maka menunjukkan besaran adat yang digelar. Bulang adalah lambang dari kemuliaan peran wanita dalam menjaga keharmonisan keluarga. Batak Mandailing sangat kentang dengan nilai-nilai ajaran Islam, karena itu pada pakaian adat pengantin wanitanya mengenakan model baju kurung atau kebaya panjang dengan kain songket.

  • Corak keanggunan pada baju adat pengantin Batak Simalungun.
    5 Jenis Baju Adat Pengantin Batak Image 4
    Akreditasi: Astri Ivo Simandalahi

    Orang Batak Simalungun menyebut kain untuk pakaian adat mereka sebagai hiou. Pakaian adat pengantin Batak Simalungun terlihat lebih anggun karena baju yang dikenakan pengantin wanita panjang hingga dengkul. Sistem kekerabatan Tolu Sahundulan direpresentasikan dalam pakaian adat Batak Simalungun melalui hiou yang dipakai pada tutup kepala, tutup dadam dan tutup bagian bawah atau abit. Kedua pengantin menggunakan tutup kepala yang dibuat tinggi dan lancip. Tutup kepala ini disebut suri-suri dengan dominasi warna merah dan kuning emas.

  • Ekspresi kewibawaan pada baju adat pengantin Batak Pakpak.
    5 Jenis Baju Adat Pengantin Batak Image 5
    Baju adat pengantin Batak Pakpak disebut merapi-api dengan dominasi warna hitam yang dilengkapi dengan kain tenun khas Pakpak bernama oles. Tenunan ini biasanya dipakai sebagai selendang dan tutup kepala. Untuk pengantin pria, pakaian adatnya mirip dengan pakaian Melayu dengan leher bulat serta dilengkapi api-api atau manik-manik. Lalu pada bagian bawah pengantin pria mengenakan celana yang dibalut oles sidosdos seperti sarung dengan ujung terbuka di depan.
    Pada pengantin wanita yang unik adalah kerah kebaya dengan model leher segitiga dan dihiasi dengan api-api. Dan di bagian bawahnya, pengantin wanita mengenakan oles perdabaitak yang dililit melingkar di pinggang. Untuk tutup kepala atau saong, pada pengantin wanita menggunakan oles silima takal yang dibentuk lonjong dengan sudut runcing ke belakang serta rumbai dibiarkan terurai di dahi. Sedangkan pada pengantin pria, penutup kepala atau bulang-bulang menggunakan oles perbunga mbacang yang melambangkan kehormatan dan kewibawaan.

Vendor yang mungkin anda suka

Instagram Bridestory

Ikuti akun Instagram @thebridestory untuk beragam inspirasi pernikahan

Kunjungi Sekarang
Kunjungi Sekarang