Memutuskan untuk menikah tentunya tidak hanya berjibaku tentang bagaimana perayaan di hari pernikahan saja, melainkan juga harus memiliki bekal yang cukup untuk mengelola rumah tangga sekaligus menjaga tali silaturahmi dengan keluarga baru. Nah, ada pepatah yang mengatakan bahwa bila Anda menikahi pasangan, itu artinya sama dengan 'menikahi' keluarga mereka. Dua keluarga yang tadinya tidak saling mengenal satu sama lain, kini dipersatukan ke dalam sebuah ikatan bernama keluarga besar. Berbagai penyesuaian pun perlu dilakukan agar senantiasa bisa menjaga hubungan dengan baik. Lalu, bagaimana bila ada beberapa sikap mereka yang kurang berkenan di hati Anda?
Keluarga dari pasangan Anda mungkin datang dari latar belakang dan kebudayaan yang berbeda, maka tidak heran bila kadangkala terjadi perbedaan pendapat ataupun ketidaksepakatan mengenai prinsip yang dianut. Namun, jika Anda merasa bahwa mereka sudah melewati batas yang seharusnya, Anda selalu bisa melakukan beberapa kompromi.
Melansir Brides, kami telah mengumpulkan sejumlah alasan yang menyebabkan konflik tersebut terjadi, sekaligus bagaimana jalan keluar yang tepat untuk menyiasatinya. Jangan sampai masalah tersebut dibiarkan terlalu lama hingga berpotensi menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
- Membiarkan Kebencian Berlarut-larut
Ini merupakan kebiasaan buruk yang sebaiknya dihindari oleh semua orang. Keluarga dari pasangan Anda mungkin pernah melakukan kesalahan yang menyakiti hati Anda. Namun, membiarkan rasa benci tersebut tumbuh secara terus-menerus hanya akan menimbulkan boomerang pada kehidupan rumah tangga Anda sendiri. Karena, bukan tidak mungkin Anda justru akan melampiaskan amarah yang tidak seharusnya kepada pasangan, apalagi bila respon yang Anda terima tidak sesuai dengan harapan. Ketahuilah bahwa hubungan antara dua keluarga tidak akan selalu berjalan dengan akur. Adanya perbedaan sudut pandang dan kebiasaan adalah hal yang wajar. Sebab, Anda dan mereka tumbuh di lingkungan yang berbeda, sehingga hal tersebut membentuk pengalaman hidup yang berlainan pula. Pun Anda dan dia tidak harus menjadi saudara dekat, cukup dengan mengingat bahwa mereka semua adalah keluarga, dan cobalah untuk berdamai dengan semuanya. - Tidak Mampu Menyelesaikan Permasalahan
Terkadang, masalah yang datang tidak hanya dari ibu mertua saja, melainkan juga dari kakak ataupun adik ipar. Sebagian orang mungkin pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan dari keluarga pasangan, entah itu perihal munculnya ketegangan acapkali membuka interaksi di ruang keluarga, ataupun karena adanya perilaku yang dapat memicu pertengkaran di antara dua kubu yang terlibat. Pada akhirnya, mereka memilih untuk menjaga jarak dengan membatasi kehadiran di acara keluarga. Lalu, apakah opsi tersebut benar-benar ampuh untuk dijadikan solusi? Bila Anda tengah mengalami kondisi serupa, diskusikan kembali dengan pasangan untuk mencari jalan keluar yang tepat. Dan, cobalah untuk tetap bergabung ke berbagai momen penting yang diselenggarakan oleh keluarga pasangan Anda, seperti misalnya acara liburan berskala besar, ataupun sekedar syukuran kecil-kecilan yang dibuat untuk menyatukan kedua keluarga. Ingat, menjaga tali silaturahmi sangatlah penting untuk kebaikan bersama. Karena, tidak akan ada yang tahu kapan Anda dan pasangan akan membutuhkan pertolongan di masa depan. - Tidak Berhasil Menemukan Frekuensi
Setiap orang tentunya mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, ada yang cukup terbuka dan mudah untuk diajak bergaul, namun ada pula yang cenderung membatasi diri sehingga sulit untuk diajak berbincang, kendati Anda telah mengerahkan seluruh upaya yang dimiliki. Biasanya, orang-orang seperti ini akan memutuskan untuk tetap berada dalam zona nyamannya sendiri. Ini merupakan hal yang wajar. Sebab, tidak semua anggota keluarga dari pasangan Anda bisa dijadikan selayaknya teman dekat. Biarkan mereka melakukan apa pun yang diinginkan. Yang terpenting adalah cukup menciptakan ruang yang nyaman terhadap keluarga pasangan, dan sebisa mungkin hindari konflik yang tidak perlu. - Mereka yang Tidak Menyukai Kehadiran Anda
Ingat, Anda tidak berkewajiban untuk membuat semua orang merasa senang dengan kehadiran Anda di tengah keluarga mereka. Bila salah satu di antara mereka terkesan tidak menyukai Anda tanpa sebab yang jelas, tetaplah fokus untuk membina hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarga pasangan. Tunjukkan juga bahwa Anda begitu percaya diri dan tidak mudah terpengaruh dengan atmosfer negatif yang dibawa oleh mereka. Kebencian yang muncul bukanlah menjadi tanggung jawab Anda, ini hanyalah tentang bagaimana hati dan pikiran mereka bekerja. - Keluarga Pasangan yang Tidak Sopan di Tengah Percakapan
Dalam sebuah percakapan yang alot, mungkin Anda merasa bahwa cara mereka berbicara atau bagaimana sudut pandang yang mereka ambil tidaklah benar. Apalagi bila sudah menyangkut dengan lelucon tertentu, topik yang diangkat mungkin saja membuat Anda merasa tidak nyaman sehingga menganggap candaan mereka terlalu kasar untuk didengar. Padahal, belum tentu mereka bermaksud untuk melukai hati seseorang. Boleh jadi ini hanyalah cara mereka untuk sekedar menghidupkan suasana, mengingat setiap orang memiliki karakteristik tersendiri. Namun, apabila Anda benar-benar tidak merasa cocok dengan salah seorang dari keluarga pasangan, Anda selalu bisa mengungkapkannya secara langsung dengan pasangan. Pilihlah waktu yang tepat untuk melakukan pembicaraan, tetapi pastikan agar pilihan kata yang Anda gunakan tidak menyinggung dirinya. Utarakan bahwa kemungkinan besar Anda akan membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk bisa menyesuaikan diri dengan keluarganya. Kemudian, tetaplah bersikap normal seperti biasanya demi menghormati bagaimana cara saudara Anda berinteraksi.