Photography: Getty Images
Jika Anda ingin memiliki hubungan yang sehat dan tahan lama - belajarlah untuk berdebat dengan baik dengan mengubah persepsi Anda tentang konflik dan dengan mempelajari keempat saran ini. Pasangan yang paling sukses bukanlah orang yang tidak pernah berselisih paham atau hampir tidak pernah berdebat. Tetapi, mereka yang berinvestasi pada kualitas argumen mereka - bukan kuantitasnya. Jangan biarkan sebuah argumen masuk ke dalam hubungan Anda tanpa mengambil sisi positifnya untuk kebaikan Anda - pelajari sesuatu dari konflik dan terus maju bersama.
Kunci untuk pertengkaran yang bermanfaat dan benar-benar menguatkan hubungan Anda adalah bagaimana Anda berjuang bersama. Ini bukanlah tentang Anda bertengkar atau tidak – sebaliknya, bagaimana Anda menghadapi konflik yang terjadi, apakah dapat memperkuat atau malah menghancurkan hubungan. Berikut adalah 4 hal penting yang harus diingat selama setiap argumen jika Anda ingin agar hubungan Anda tidak hanya berjalan tetapi juga menjadi kuat.
1. Perhatikan bahasa Anda
Ketika kita sedang dalam perdebatan dan tingkat emosi semakin meninggi, bercampur dengan begitu banyak kemarahan, akan sangat mudah untuk mengatakan hal-hal yang tidak ingin kita katakan tanpa memikirkan konsekuensinya. Bagaimanapun itu, mengontrol kata-kata yang digunakan saat bertengkar adalah prioritas jika Anda ingin menghadapi konflik dengan sehat. Menggunakan kata-kata yang merendahkan atau mengumpat harus dihindari jika Anda ingin rujuk dengan cepat. Saat Anda menggunakan kata-kata kasar ke dalam argumen Anda, semakin sulit Anda menghadirkan keintiman kembali saat amarah telah redam.
2. Berbicara dari hati
Fokus pada penggunaan kata "Saya merasa ..." dibandingkan dengan 'Kamu bilang begini', argumen dapat berputar-putar saat dua pihak memainkan permainan memori dari apa yang mereka ketahui sebagai fakta. Penggunaan kata-kata ini akan membuat permasalahan terus menerus diam di tempat yang sama dan bahkan menyulut kemarahan lebih dasyat ketika salah satu pihak tidak menganggap bahwa 'ini atau itu' terjadi. Bila Anda ingin menyelesaikan konflik, berbicaralah dari hati mengenai perasaan Anda. Fokus pada perasaan Anda akan membuat 'pertarungan' menjadi adil.
3. Anda tidak pernah bisa 'menang' – yang ada hanya: Anda menang bersama atau kalah bersama
Bagaimanapun besarnya keinginan kita untuk memenangkan argumen saat terjadi konflik dengan pasangan, sebenarnya tidak ada hal seperti itu. Saat Anda memprioritaskan kemenangan, di sana Anda harus waspada bahwa Anda sedang membahayakan hubungan Anda. Hubungan yang sehat bukanlah mengenai melawan pasangan Anda, sebaliknya bagaimana Anda berada di sebuah kapal yang sama dan menghadapi badai bersama-sama. Anda harus menang bersama agar dapat bertahan mengarungi kapal tersebut. Jadi, jika lain kali Anda ingin mengatakan atau melakukan suatu tindakan yang mengiring Anda kepada konklusi ingin memenangkan argumen, coba pikirkan lagi karena Anda mungkin berada di kapal itu sendirian.
4. Adanya jalan keluar dari argumen
Jika Anda menghadapi sebuah konflik dan ingin menjadikannya sesuatu yang dapat memperkuat hubungan Anda, Anda harus memiliki pola piker bahwa "kami berdebat untuk menemukan solusi". Kebanyakan pasangan jatuh dalam siklus berdebat, merujuk, kembali berdebat dan merujuk tanpa mengambil pelajaran dari argumennya. Inilah penyebab masalah yang sama kerap muncul dalam sebuah hubungan. Agar tidak jatuh ke dalam siklus ini – sebaiknya setiap kali Anda dihadapi oleh argumentasi, sampaikan solusi tentang apa yang dapat Anda lakukan agar selanjutnya hal serupa tidak terjadi lagi.