Bimbingan pranikah saat ini banyak diperbincangkan oleh sebagian masyarakat. Pro dan kontra mengenai permasalahan ini pun bermunculan sejak munculnya isu pemerintah Indonesia akan mewajibkannya di tahun depan. Bagaimana pun itu, program ini sebenarnya memfasilitasi proses masyarakat yang ingin memiliki pembekalan sebelum menikah.
Sebenarnya, institusi-institusi agama telah memiliki progam ini. Bahkan, beberapa institusi agama mewajibkan calon pengantin untuk ikut bimbingan sebelum bisa menjalani upacara perkawinan secara agama. Menurut Tim Pedoman Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin kementerian Agama (Binwin Catin Kemenag), adapun materi bimbingan pranikah yang sedang digodok pemerintah adalah bagaimana cara mengelola hubungan dan mengelola kehidupan, bagaimana memunculkan prinsip kesetaraan dan kerjasama, serta bagaimana memenuhi kebutuhan bersama. Anda juga akan diajarkan tentang bagaimana mengenal karakter diri sendiri maupun pasangan hingga cara mengetahui kesadaran diri.
Berikut beberapa hal berguna yang bisa Anda dan pasangan dapatkan dari kelas bimbingan pranikah.
1. Menekan angka perceraian
Di Indonesia sendiri, ada dua juta pasangan pengantin baru dan 365.000 pasangan yang bercerai setiap tahunnya. Penyebab perceraian antara lain soal konflik berkepanjangan. Hal inilah yang membuat pemerintah akhirnya merencanakan program Bimbingan Pranikah. Perceraian sendiri seringkali disebabkan oleh masalah finansial, kekerasan dalam rumah tangga, kurangnya komunikasi antarpasangan, penganiayaan, perselingkuhan, hingga ketidakcocokan dalam hubungan. Melalui program bimbingan pranikah, Anda dan pasangan akan dibekali pemahaman tentang psikologi keluarga. Bimbingan ini juga mengusung metode partisipan yang artinya masyarakat yang mengikuti program ini dapat aktif berpartisipasi langsung. Jadi, tidak hanya mendengarkan ceramah, namun juga bisa berdiskusi.
2. Menumbuhkan kemampuan berkomunikasi
Komunikasi merupakan kunci utama di dalam sebuah hubungan. Keterbukaan juga akan mengantarkan Anda dan pasangan kepada rasa saling percaya. Melalui program ini, calon pengantin akan dibekali bagaimana caranya berkomunikasi yang efektif bersama pasangan sehingga terhindar dari masalah yang timbul dari kurangnya komunikasi dan keterbukaan itu sendiri.
3. Mengetahui tanggung jawab masing-masing pasangan
Tinggal satu atap dengan pasangan membuat kita tentunya akan memiliki tanggung jawab dan peranan masing-masing. Contohnya seperti mencari nafkah, mengatur keuangan, membersihkan rumah, mendidik anak-anak, menjaga kehormatan anggota keluarga, dan lain sebagainya. Namun, pada kenyataanya masih banyak sekali pasangan yang tidak melakukan kewajibannya secara maksimal. Bimbingan pranikah telah memiliki materi mengenai hal ini sehingga nantinya Anda akan memiliki 'bekal' yang kuat untuk dapat mengetahui peran dan tanggung jawab masing-masing.
4. Mengetahui cara menyatukan visi dan misi bersama pasangan
Setiap calon pengantin tentunya memiliki impian yang akan diwujudkan di masa depan. Satukan visi misi Anda bersama pasangan dan berikan komitmen penuh atas hal itu. Namun, untuk menyatukan dua kepala dalam satu rumah tangga tentunya bukan perkara mudah karena pastinya dibutuhkan penyesuaian untuk bisa membuat kesepakatan bersama. Dalam bimbingan pranikah, para ahli dalam bidang psikologis akan memberikan kiat-kita mengenai cara untuk mengomunikasikan visi dan misi bersama pasangan dengan kepala dingin.
Secara garis besar, bimbingan pranikah memiliki tujuan positif yang bermaksud untuk membantu calon pengantin mendapatkan bekal yang tepat untuk membangun rumah tangga. Tidak hanya institusi agama, namun beberapa jasa konseling psikologi juga menawarkan, dan juga dari pemerintah yang kemungkinan akan berlaku di tahun 2020. Diskusikan dengan pasangan kanal bimbingan pranikah mana yang cocok untuk kalian berdua.