Photography: Photography: Cottonbro
Hampir semua pasangan suami istri mendambakan kisah cinta yang bahagia selamanya, namun cepat atau lambat sebagian dari mereka kerap lupa bahwa sebuah pernikahan membutuhkan usaha dan kerja keras agar berhasil melewati segala rintangan yang menghadang. Untuk membangun biduk rumah tangga yang senantiasa harmonis dan langgeng dengan pasangan Anda, ingat 12 kiat berikut yang dapat membantu menghindarkan pernikahan Anda dari sebuah perceraian.
1. Cintai diri Anda terlebih dahulu
Sebelum Anda jatuh cinta pada pasangan atau suami Anda, ingatlah untuk mencintai diri Anda sendiri terlebih dahulu. Artinya, Anda harus menemukan jati diri sebagai individu, memenuhi berbagai kebutuhan jasmani dan rohani, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta melakukan hal-hal yang membuat Anda bahagia. Saat Anda mencintai diri sendiri seutuhnya, baik segala kelebihan dan kekurangannya, Anda akan sadar bahwa kebahagiaan Anda pun bergantung pada diri sendiri, bukan merupakan tanggung jawab orang lain, seperti suami Anda. Dengan begitu, Anda tidak akan berharap terlalu banyak pada suami untuk membuat Anda bahagia, dan kemudian terlalu kecewa saat ia tidak bisa memenuhi ekspektasi Anda. Cintai diri Anda, temukan kebahagiaan dengan cara Anda sendiri, lalu sebarkan pada keluarga Anda. Happy wife, happy life!
2. Menikah karena alasan yang tepat
Apakah ada alasan yang salah untuk menikah? Tentu saja! Misalnya menikah demi uang, kekayaan, atau harta, demi status sosial, untuk menyenangkan dan memenuhi ekspektasi orang lain, atau hanya karena merasa sudah berada di umur yang pantas untuk menikah. Menikah karena alasan-alasan tersebut berarti Anda memiliki agenda dan tujuan lain selain menghabiskan sisa hidup Anda dengan orang yang memang Anda cintai. Ketika masalah rumah tangga mulai melanda, kemungkinan besar pernikahan itu tak dapat bertahan karena tidak memiliki fondasi yang cukup kuat untuk mempertahankannya. Lalu, apakah alasan yang tepat untuk memutuskan menikah? Sebaiknya Anda menikah karena telah menemukan pasangan yang sepadan, sama-sama siap, serta selalu membuat hati Anda penuh dengan kebahagiaan dan cinta.
3. Jangan terpaku pada masa lalu
Agar pasangan suami istri dapat membangun masa depan bersama, keduanya tak boleh terus-terusan terpaku pada masa lalu. Jika masih ada masalah yang harus diselesaikan dengan mantan kekasih, kebiasaan buruk yang harus segera ditinggalkan, atau pertengkaran di masa lalu yang masih menghantui pikiran Anda, selesaikanlah segera. Terlebih jika persoalan-persoalan tersebut dapat mengganggu keharmonisan hubungan Anda, sebaiknya Anda dan pasangan mencari jalan keluarnya dan tak perlu mengungkit-ungkitnya lagi. Jika tidak, segala hal tersebut akan selalu membayangi kehidupan rumah tangga Anda, bahkan tak mungkin menimbulkan masalah baru.
4. Belajar untuk bertengkar secara adil dan produktif
Tidak ada pernikahan yang selalu berjalan mulus dan tanpa masalah. Terkadang, pasangan suami istri tentu akan dihadapkan pada sebuah tantangan yang menguji pernikahan mereka, tak jarang tantangan ini menyebabkan keduanya bertengkar atau berselisih. Ini bukan hal yang sepenuhnya buruk, karena melalui sebuah pertengkaran, Anda justru dapat belajar lebih banyak tentang visi, keinginan serta kebutuhan masing-masing dalam pernikahan ini. Pasangan yang dapat menghadapi pertengkaran dengan mencari solusi secara efektif dan efisien terbukti dapat lebih menghindari perceraian, dibanding pasangan yang bertengkar hanya untuk melampiaskan amarah mereka. Bertengkar secara adil berarti Anda berdua saling memberi kesempatan untuk mengutarakan isi hati dan saling mendengar, sedangkan produktif di sini berarti pada akhirnya Anda berdua menemukan jalan keluar bersama-sama dan mengambil hikmah dari masalah yang telah berhasil dilewati.
5. Saling memaafkan
Memang untuk dapat memaafkan bukanlah hal yang mudah, namun sangatlah penting jika Anda ingin dapat menjalani pernikahan ini hingga akhir hayat kelak. Ingatlah bahwa melakukan kesalahan adalah hal yang manusiawi dan tidak dapat dihindari. Jadi, jika Anda atau pasangan melakukan sebuah kesalahan, berbesar hatilah untuk dapat saling memaafkan terlebih jika yang melakukan menyadari kesalahannya dan dengan tulus berusaha memperbaiki diri di kemudian hari. Menyimpan rasa dendam hanya akan mengusik kedamaian rumah tangga Anda, dan bukan tak mungkin menyebabkan sebuah perpisahan. Namun bagaimana jika kesalahannya sangatlah besar? Lagi-lagi, sebaiknya Anda berdua bersikap proaktif dan produktif dalam mencari solusi yang terbaik.
6. Mempertahankan kebebasan
Menyandang status menikah bukan berarti Anda harus kehilangan atau melepaskan kebebasan Anda. Meski Anda senang menghabiskan waktu berdua atau melakukan berbagai hal bersama, namun keinginan untuk memiliki momen sendiri pun harus tetap dihargai oleh kedua belah pihak. Bersikap terlalu manja, tergantung, dan needy akan membawa dampak buruk dalam pernikahan Anda karena sikap tersebut akan membatasi mobilitas dan kebebasan pasangan. Cobalah untuk saling mendukung keinginan pasangan dalam mengeksplor atau mengejar hobi dan cita-cita pribadinya, biarkan pengalaman ini memperkaya hubungan Anda berdua, bukan memberi jarak yang memisahkan Anda dan pasangan. Tapi tetaplah ingat untuk tidak memanfaatkan kebebasan yang diberikan secara negatif dan berlebihan, karena setelah menikah tentu ada batasan dan tanggung jawab tersendiri yang harus dihargai.
7. Berkomitmen penuh
Komitmen adalah hal yang simpel namun memiliki kekuatan untuk mempertahankan sebuah pernikahan dalam jangka panjang. Saat dua orang berkomitmen penuh untuk mencintai dan menghargai satu sama lain, baik dalam suka maupun duka, maka mereka tidak akan mudah menyerah bahkan ketika perceraian tampaknya menjadi solusi tercepat bagi masalah yang mereka hadapi. Mereka akan dengan gigih bertahan untuk tetap bersama, meski keadaan begitu sulit, menantang, atau menyakitkan, dengan harapan badai tersebut dapat mereka lalui bersama dan menjadi bagian dari kisah perjalanan cinta mereka.
8. Berteman dengan suami Anda
Selain menjadi partner romantis, pasangan juga harus menjadi sahabat Anda. Coba saja tanyakan pada pasangan suami-istri yang telah menikah puluhan tahun, kebanyakan dari mereka akan berkata rahasia pernikahan yang bahagia adalah menikah dengan teman terbaik Anda. Daya tarik fisik dan seksualitas akan memudar seiring berjalannya waktu, namun persahabatan dan rasa saling terkoneksi akan lebih bertahan lama. Jika pasangan Anda dapat pula menjadi sahabat, Anda dapat bebas berbagi berbagai hal, mengutarakan apa yang ada dalam benak, pikiran, dan hati Anda, serta saling menguatkan sisi emosional masing-masing.
9. Bersikap saling percaya
Sebuah pernikahan tanpa rasa saling percaya merupakan salah satu alasan mengapa banyak pasangan suami istri memilih untuk bercerai. Kedua suami dan istri kerap merasa mereka tidak bisa memberi kepercayaan pada satu sama lain, merasa selalu dibohongi, atau bahkan takut pasangannya akan menemukan rahasia yang mereka simpan. Di sisi lain, hubungan yang memiliki transparansi dan rasa saling menjaga kepercayaan dari kedua belah pihak akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dapat melewati hari-hari sulit di rumah tangga mereka. Pasangan ini akan selalu merasa aman dan kuat, serta memiliki bayangan yang jelas akan apa yang terjadi di kehidupan, benak, dan isi hati pasangannya. Bahkan ketika ada godaan dari luar, pasangan yang dapat dipercaya akan berkata jujur, tentang bagaimana hal ini memengaruhi dirinya, dan bagaimana cara terbaik untuk mengatasinya.
10. Sebarkan aura positif dan kebaikan
Cara pandang yang positif akan membantu Anda melewati masalah tanpa harus merasa terpuruk, sedangkan sikap negatif justru akan membuat Anda jatuh dalam kesedihan yang berlarut. Jadi, jika dihadapkan dengan sebuah krisis, pasangan yang lebih fokus pada sisi positif akan berusaha melihat kebaikan dan hikmah di balik masalah ini, bukan justru bersikap saling menyalahkan, menunjukkan kekurangan pasangannya, atau gampang menyerah. Selain itu, selalu bersikap baik pada satu sama lain juga akan menghindari sakit hati atau dendam yang berkepanjangan di pernikahan Anda. Bahkan ketika Anda sedang bertengkar sekalipun, jangan mengumpat, mengejek pasangan, atau dengan sengaja berusaha menyakiti fisik atau perasaan masing-masing. Always be kind!
11. Pertahankan intimasi
Kenikmatan seksual memang penting untuk dirasakan oleh pasangan suami-istri, namun bukan satu-satunya cara untuk menunjukkan intimasi pada pasangan. Hal-hal kecil seperti pelukan hangat, ciuman yang manis, atau ucapan 'I love you' yang tak diduga akan lebih memberi efek positif pada hubungan Anda, ketika sering dilakukan dan dengan tulus. Selain itu ada pula banyak cara untuk saling menunjukkan rasa cinta, misalnya bergandengan tangan saat berjalan, saling memberi lelucon, menyiapkan makanan kesukaan pasangan, atau semudah mengucapkan selamat malam sebelum tidur. Perbuatan tersebut akan memupuk keharmonisan dalam pernikahan Anda, membuatnya senantiasa penuh cinta, dan menjadi pengingat akan kasih sayang di antara Anda dan pasangan.
12. Memiliki impian dan tujuan yang sama
Pasangan yang memiliki visi dan impian yang sejalan akan selalu fokus untuk meraih tujuan tersebut bersama-sama, serta berusaha melindungi hubungannya dari hal-hal yang dapat memisahkan mereka. Memang tak ada salahnya memiliki opini atau pandangan yang berbeda tentang beberapa hal, namun untuk meraih kesuksesan dalam membina rumah tangga yang harmonis, Anda dan pasangan harus memiliki tujuan yang sama dalam hidup. Mungkin Anda berdua tidak selalu menyetujui hal yang sama, namun pada akhirnya arah yang Anda berdua tuju haruslah sejalan. Ingatlah juga untuk saling bertoleransi dan mau berkompromi saat memiliki pandangan yang berbeda, dengan begitu Anda berdua tidak akan dipisahkan oleh cara pikir yang terlalu bertolak belakang.
