"Dari awal Joycellyne sudah mengutarakan bahwa ia menginginkan dekorasi yang simpel karena ruang pemberkatan di rumah Joycellyne pun kosong dan berwarna putih," jelas Mistar selaku CEO dan Creative Design dari Daydreaming Works, yaitu vendor dekorasi dan pencahayaan untuk upacara pernikahan Joycellyne dan Yugi. Sebelumnya, Bridestory pernah mengulas mengenai pernikahan kedua mempelai yang terpaksa diadakan di rumah karena pandemi COVID-19. Pengantin ini pun merencanakan acara pernikahan yang sangat berbeda dengan apa yang mereka harapkan hanya dua minggu sebelum Hari H. Namun, Joycellyne sangat puas dengan hasilnya dan mengatakan bahwa pernikahannya menjadi lebih berkesan.
Dari sisi dekorator pun, Mistar tidak menemukan kendala yang terlalu sulit baginya. "Kebetulan, venue di rumah Joycellyne sangat memadai. Awalnya, ia hanya menginginkan altar, namun saya menawarkan tambahan celebrant table, lengkap dengan bunga-bunga, kemudian saya buatkan headpiece yang terbuat dari bunga juga, hand bouquet, serta corsage." Tim dari Daydreaming Works juga mendekorasi area ruang tamu dengan simpel. Mereka hanya membutuhkan waktu dua minggu untuk merencanakan semuanya dan hanya berkomunikasi dengan satu sama lain via video call. Keduanya juga memutuskan untuk mengusung konsep rustic sederhana dan serba putih karena selain mudah dan cepat, dekorasi itu juga klasik dan tak lekang oleh waktu.
"Salah satu hal lain yang kami pertimbangkan adalah memasang dekorasi dengan peraturan PSBB yang berlaku. Bila kami menerapkan dekorasi yang sulit atau megah, pastinya kami akan membutuhkan lebih banyak pekerja, sedangkan ada peraturan PSBB maupun peraturan warga setempat yang membataskan jumlah pekerja," ungkap Mistar. Pada hari perayaan pernikahan, hanya empat orang dari tim Daydreaming Works yang menata dekorasi. Seluruh alat yang akan mereka gunakan dibersihkan terlebih dahulu dengan disinfektan, kemudian setelah dekorasi dipasang pun disemprot kembali dengan disinfektan.
"Calon pengantin maupun keluarganya pun hanya saya perbolehkan masuk ke ruangan tersebut ketika semua pekerja saya sudah keluar dari ruangan dan dekorasi sudah selesai. Terkadang, Joycellyne memberi beberapa masukan, lalu langsung kembali ke lantai atas, baru pekerja saya masuk kembali ke ruangan untuk membetulkan beberapa hal," cerita Mistar mengenai physical distancing yang ia terapkan antara klien dan para pekerja. Seluruh pemasangan dekorasi sudah selesai setelah dua jam saja. Ia dan tim dari Daydreaming Works sangat bangga dapat mewujudkan impian calon pengantin yang tetap ingin menjalankan pernikahan di tengah pandemi. "Sebisa mungkin kami membuat wedding ceremony cantik untuk Joycellyne dan Yugi. Walaupun acaranya berskala kecil dan dekorasinya simpel, tapi yang terpenting adalah sang pengantin senang dengan suasana yang kami dapat kreasikan untuknya dan keluarga."