Beberapa pasangan memilih untuk melakukan foto pre-wedding di luar ruangan lantaran mampu memberikan kebebasan tanpa batas bagi mereka untuk bergerak secara alami dan spontan, bahkan rangkaian momen yang diambil dari berbagai lokasi ini mungkin saja dapat menciptakan naratif kisah kasih mereka yang berkesinambungan ke dalam sebuah album pre-wedding. Seperti yang dilakukan oleh pasangan Mulya Sari Dewi dan Hadi Wang yang memilih untuk menjelajahi sudut-sudut menarik di ibukota dengan menerapkan atmosfer santai dan penuh untaian chemistry.
"Konsep pre-wedding kita, tuh, maunya fun aja, outdoor, nggak pengen yang studio gitu. Jadi setelah ngobrol sama Moko, dia yang pilihin tempat dan buatin moodboard," ujar Dewi. Ia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada sang fotografer atas dedikasi brilian dalam menciptakan atmosfer yang rileks, santai, dan penuh keceriaan selama proses pemotretan berlangsung. "Kami makasih banget sama Moko. Ada banyak hal-hal spontan yang bikin kita lagi pacaran biasa aja, nggak lagi pre-wedding. Kita seperti lagi jalan-jalan biasa, main, makan, karaoke, foto-foto di photobox, tapi puas banget sama hasilnya, keren banget!" tuturnya dengan antusias.
Selama meniti jejak dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya, baik Dewi dan Hadi sama-sama piawai dalam menampilkan momen kebersamaan yang indah dan penuh ekspresi secara alami. Dalam setiap potret yang diabadikan, pasangan ini begitu kompak dalam menunjukkan kepribadian mereka yang gamblang dan apa adanya. "Hal yang bikin memorable itu atmosfer waktu foto-foto bareng Moko. Suasana dan semua pilihan lokasi fotonya yang nggak kepikiran bikin jadi seru banget," kata Dewi sambil mengenang momentum tersebut. Ia benar-benar terkesan dengan keterampilan Moko Wong sebagai fotografer, terutama saat melihat hasil akhirnya. "Ada beberapa foto yang diedit dengan menggunakan teknologi AI, misalnya di Stasiun MRT Blok M, ditambah beberapa elemen AI dengan panorama citylight, jadi enggak seperti sedang foto di Jakarta," tambahnya kemudian.
Mulai dari momen seru saat sedang berkaraoke, foto-foto candid di photobox, berjalan menyusuri stasiun MRT, hingga mengambil suasana ala tempat hiburan arcade, semuanya menjadi potret yang paling difavoritkan bagi dua sejoli ini. Dewi dan Hadi pertama kali bertemu di tempat kerja. Hadi berada di bagian retail, sementara Dewi aktif di sekolah musik. Mereka sering bekerja sama dalam berbagai proyek, namun pada saat itu keduanya sudah memiliki pasangan masing-masing.
Hingga delapan tahun kemudian, tepatnya selama masa pandemi, mereka kembali menghubungi satu sama lain melalui Instagram. Saat itu, Dewi tengah tertarik dengan olahraga sepatu roda, dan Hadi sering memberikan komentar serta mengajaknya untuk bermain bersama. Pertemuan pertama mereka setelah sekian lama terjadi di MOJA, di sana mereka banyak berbincang. Tak lama setelah itu, hubungan keduanya pun berkembang menjadi sebuah hubungan asmara. "Hubungan kita kalau dideskripsikan itu, 10% romansa 90% mau makan apa," tutup Dewi saat ditanya tentang bagaimana deskripsi hubungan mereka dalam satu kalimat.