Pesona perpaduan adat Melayu dan Palembang sangat ditonjolkan dalam pernikahan Bena dan Faza yang dikemas dengan konsep peranakan. Dekorasi serba emas melengkapi kemewahan dan ciri khas kedua adat tersebut. Agar memberikan kesan modern, tim dekorasi H2O (Hendri Heniy Organizer) menambahkan chandelier pada ballroom Aryaduta Palembang yang menjadi lokasi resepsi pernikahan ini. Selain warna emas, terdapat bunga-bunga berwarna cerah, seperti merah dan ungu yang disisipkan di pelaminan sehingga membuat atmosfer pernikahan ini semakin meriah.
Pilihan busana terlihat begitu serasi ketika dipadukan dengan warna emas yang mendominasi. Pakaian dan aksesori adat Melayu dikolaborasikan dengan sunting khas Palembang dari Vienna Gallery. Sang mempelai perempuan juga menginginkan aksen yang modern sehingga, meskipun mengenakan sunting Palembang, ia tetap memperlihatkan poni pada tatanan rambutnya. Kebaya dari Merras Bride dibuat dengan detail balloon sleeves yang dipenuhi payet emas untuk menunjukkan kemewahan yang identik dengan atribut pengantin Palembang, lengkap dengan sabuk emas turun-temurun dari nenek Bena. Penampilan Bena di hari pernikahannya pun bagai ratu semalam dan sangat serasi dengan Faza yang tampak gagah dengan ikat kepala tanjak sultan.
Walaupun memakai atribut yang sangat kental dengan kearifan lokal, pesta pernikahannya jauh dari kesan kaku. Terbukti, keduanya bisa menampilkan sisi romantis yang natural ketika berdansa. Raut wajah yang begitu bahagia dari kedua mempelai pun terpampang jelas melalui hasil jepretan dari tim fotografi Lenzaphoto.
Temukan inspirasi pernikahan, pilihan vendor baru dan terbaik, serta beragam artikel menarik seputar tren dan hubungan pernikahan. Download aplikasi Bridestory sekarang di App Store dan Google Play Store.