Mengawali kisah dengan perasaan malu dan tertutup, nyatanya tak menghalangi perjalanan kasih antara Nathalie Dewi Sekarsari (Sekar) dengan Pradana Snehabandhana Paska (Dana) untuk akhirnya sampai pada ikatan kasih abadi. Perasaan saling, mulai dari saling percaya hingga saling menghargai sebagai sepasang kekasih ternyata menjadi landasan berjalannya hubungan dua sejoli ini selama 5 tahun lamanya. Berbagai lika liku hubungan, dari perasaan suka sampai duka telah dilalui. Hal itu yang kemudian membuat keduanya yakin untuk masuk ke dalam jenjang pernikahan.
Sekar dan Pradana yang menjunjung keintiman hubungan, memilih momen proposal yang bersifat lebih privacy. Hingga akhirnya membuat Pradana untuk melamar Sekar di momen makan malam berdua. Perjalanan kasih abadi mereka kemudian diikrarkan secara suci melalui proses pemberkatan. Tema serba putih yang diadopsi dalam prosesi holy matrimony keduanya, berhasil membangun nuansa suci nan syahdu yang membaluti seluruh proses. Begitupula atmosfer khidmat yang terbangun secara halus melalui kehadiran ribuan bunga calla lilies yang menghiasi gereja. Keanggunan calla lilies itu kemudian berpadu dengan daun hydrangea, phalaenopsis, dan monstera melahirkan kesan taman bunga yang indah.
Selaras dengan nuansa bunga yang dihadirkan dalam proses holy matrimony Sekar dan Pradana, resepsi keduanya yang berlangsung di Bali kembali mengusung tema yang berhubungan dengan bunga dan pesona alam. "Poetry of Nature" menjadi konsep resepsi yang terimplementasikan melalui ruang terbuka alam dengan sematan kombinasi dari wild flowers, bushes, dan berbagai suasana dedaunan berwarna hijau. Dengan mengenakan gaun serba putih rancangan Yogie Pratama, rangkaian resepsi keduanya dibuka dengan proses re-vow yang disaksikan oleh 60 pasang orang terkasih dari kedua belah pihak.
Tak hanya menggunakan satu jenis busana, Sekar secara totalitas berganti busana dengan mengenakan gaun bernuansa greyish flowery dress karya Yogie Pratama. Nampaknya, ini merupakan cara Sekar dalam menghidupi suasana resepsi yang kental akan manisnya nuansa alam. Konsep "Poetry of Nature" kian terlukis secara hidup melalui jajaran dekorasi yang didominasi oleh kristal-kristal yang memesona, tatanan lilin yang hangat, kaca transparan, lampion, juga lampu gantung yang menghiasi cabang demi cabang dengan begitu anggun.
Seluruh kecantikan nuansa tersebut menyelimuti rangkaian acara pada hari resepsi itu, mulai dari cocktail, canapé, jamuan makan malam, champagne pouring, wedding cake celebration, games, hingga after party.