Blog / Wedding Ideas / Pernikahan Adat Tionghoa: Ini Bedanya Uang Lamaran dan Uang Susu

Pernikahan Adat Tionghoa: Ini Bedanya Uang Lamaran dan Uang Susu

Color:
Add To Board
pernikahan-adat-tionghoa-ini-bedanya-uang-lamaran-dan-uang-susu-1

Photography: Sekisah Sangjit

Dalam tradisi pernikahan Tionghoa, terdapat salah satu prosesi yang penting untuk dijalani sebelum pasangan melangsungkan pernikahan, yaitu Sangjit. Prosesi pertunangan resmi ini melibatkan persembahan baki seserahan yang berisi berbagai barang simbolis dari pihak keluarga mempelai pria kepada keluarga mempelai wanitanya. Di antara barang-barang tersebut, terdapat tiga hal penting yang selalu ada dalam baki pertama, yaitu uang lamaran, uang susu, dan satu set perhiasan. Meski uang lamaran dan uang susu sering kali ditempatkan ke dalam satu baki yang sama, namun ternyata keduanya memiliki makna yang berbeda. Lebih lanjut, mari simak pembahasan berikut ini.

Uang Susu

Pernikahan Adat Tionghoa: Ini Bedanya Uang Lamaran dan Uang Susu Image 1
Akreditasi: Art of Me

Uang susu merupakan uang yang diberikan oleh pihak keluarga mempelai pria kepada orang tua mempelai wanitanya yang dianggap sebagai pengganti nilai air susu ibu atau upaya untuk menghargai jerih payah karena telah membesarkan anak perempuan mereka hingga dewasa. Uang ini sepenuhnya akan diterima oleh keluarga mempelai wanita dan tidak dikembalikan. Besaran uang susu dapat bervariasi, mulai dari angka yang kecil hingga menyentuh ratusan juta rupiah. Meskipun demikian, sebetulnya uang susu tidak memiliki aturan nominal tertentu karena dianggap tidak ada yang benar-benar mampu menggantikan nilai air susu ibu. Oleh karena itu, jumlah uang susu biasanya didasarkan kepada kemampuan dan niat baik dari pihak keluarga calon mempelai pria.

Sebagai anjuran, calon mempelai pria yang dianggap mampu secara finansial disarankan untuk memberikan uang susu dan satu set perhiasan dengan nominal yang pantas demi menghargai keluarga mempelai wanita. Namun, apabila sedang menghadapi kesulitan ekonomi, calon mempelai pria sebaiknya membicarakan hal ini terlebih dahulu dengan keluarga mempelai wanita agar mereka bisa mengerti dan memaklumi kondisi yang sedang dialami oleh calon menantunya.

Menariknya, banyak dari keluarga berketurunan Tionghoa yang memilih untuk menggunakan angka-angka simbolis, seperti 888 yang bisa diartikan sebagai Rp888.000 atau 999 dalam menentukan besaran uang susu. Karena angka-angka tersebut diyakini bdapat membawa keberuntungan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun uang susu adalah simbol penghargaan, aspek budaya dan kepercayaan juga memainkan peran penting dalam menentukan nominalnya.

Uang Lamaran

Pernikahan Adat Tionghoa: Ini Bedanya Uang Lamaran dan Uang Susu Image 2
Akreditasi: Lola Gold Decoration

Pada zaman dahulu, uang lamaran juga dikenal sebagai 'uang pesta' untuk menentukan siapa pihak yang akan menanggung biaya pesta pernikahan. Sebagai contoh, jika mempelai pria memberikan uang pesta sebesar Rp20 juta, lalu mempelai wanita hanya mengambil Rp6 juta saja, berarti keluarga mempelai wanita akan menanggung sekitar 30% biaya pesta. Sedangkan apaila yang diambil adalah Rp10 juta, maka biaya pesta akan dibagi sama rata.

Sementara di masa sekarang, uang lamaran dianggap sebagai uang yang diberikan oleh calon mempelai pria kepada calon istrinya sebagai simbol kesungguhan dalam melamar. Pada prosesi Sangjit, uang lamaran ini nantinya akan diambil sebagian oleh calon mempelai wanita, dan sisanya dikembalikan kepada pihak keluarga mempelai pria. Hal ini dilakukan sebagai lambang bahwa keluarga mempelai wanita tidak 'serakah' dan tetap berusaha menjaga keharmonisan antara kedua belah pihak. Jadi, apabila nantinya uang lamaran ini dikembalikan seluruhnya kepada pihak keluarga mempelai pria, maka itu artinya sang mempelai wanita menolak lamaran tersebut.

Lalu, bagaimanakah anjuran yang disarankan saat mengambil uang lamaran? Mempelai wanita umumnya akan mengambil satu lembar uang bagian atas dan satu lembar bagian bawah dari dalam amplop. Ini memberi makna 'kepala dan ekor', yang berarti setiap masalah nantinya harus diselesaikan dengan baik dari awal hingga akhir tanpa berlarut-larut.

Vendors you may like

Instagram Bridestory

Follow @thebridestory on Instagram for more wedding inspirations

Visit Now
Visit Now