Mengikuti perkembangan zaman dan selera unik dari para calon pengantin, kini pernikahan-pernikahan banyak yang mengaplikasikan pilihan yang non-tradisional, salah satu contohnya adalah dengan memiliki bridal party yang lintas gender. Kian banyak mempelai wanita yang ingin mengikutkan saudara atau sahabat lelakinya dalam pernikahan sebagai Man of Honor. Jika Anda berencana melakukannya, simaklah beberapa hal berikut ini!
Pastikan ia merasa nyaman
Walaupun Anda dekat dengan sang Man of Honor, belum tentu semua pria merasa nyaman menerima peran yang non-tradisional dalam sebuah pesta pernikahan. Pertama, pastikan ia dengan senang hati menerima tugas ini dan jangan memaksakan kehendak Anda. Jika ia tak bersedia, Anda tentu dapat memberikannya peran dalam pernikahan tersebut dengan cara lain. Apabila ia dengan senang hati menyanggupi, maka buatlah ia merasa terlibat dengan menanyakan pendapatnya atau ide-ide darinya. Hindari juga memberikan tugas atau menempatkannya dalam situasi yang canggung.
Berikan tugas yang sesuai
Biasanya, tugas seorang Maid of Honor meliputi banyak hal, termasuk menemani mencoba baju pengantin atau merencanakan bridal shower. Jika sang pria merasa tidak nyaman melakukan ini, maka berikan padanya tugas yang lebih sesuai. Jika ia menyukai fashion, maka Anda dapat memintanya menemani mencoba baju pengantin atau memilih warna kostum untuk bridal party lainnya. Jika ia menyukai arsitektur atau lanskap dan estetika, Anda dapat memintanya mengusulkan tema dekorasi yang pantas untuk hari pernikahan. Mulailah dengan hal yang ia sukai, kemudian carilah tugas di pernikahan tersebut di mana ia dapat menyalurkan diri dengan maksimal.
Pikirkan seragam yang pantas
Pilihan seragam yang cukup aman untuk para Man of Honor biasanya adalah dasi atau pocket square senada dengan seragam bridesmaid. Anda juga dapat memberinya boutonniere yang menggunakan bunga yang sama dengan buket bridesmaid. Atau jika Anda ingin melakukan eksplorasi lebih banyak, Anda bisa meminta sang pria untuk mengenakan setelan jas sewarna dengan gaun bridesmaid. Atau mungkin, seluruh bridal party mengenakan setelan jas? Looks edgy and fashion forward!
Berpasangan-pasangan?
Pada acara pernikahan tradisional, para bridesmaid biasanya masuk berpasangan dengan para groomsman. Memiliki seorang pria di dalam bridal party akan membuat hitungan menjadi tak genap. Untuk menghindari situasi tak nyaman, Anda dapat mengatur agar bridal party perempuan dan laki-laki masuk sebagai satu grup dan bukan berpasangan. Atau masuk sendiri-sendiri pun boleh karena masuk berpasangan bukanlah sebuah hal yang wajib.
Hindari gosip tak perlu
Memiliki gender berbeda dalam sebuah bridal party bukanlah hal yang sudah lazim, jadi pasti akan ada sedikit "perbincangan" di area tersebut. Diskusikan pula dengan pasangan Anda apakah ia merasa nyaman dengan keputusan ini, dan juga dengan keluarga. Apabila melakukan ini justru akan memberikan konflik atau gosip dan stress yang tak perlu, ada baiknya Anda tak perlu mengikutkan sang pria di bridal party tapi dapat memberikannya peran lain.