Mungkin terasa aneh jika Anda yang masih berstatus pengantin baru tapi sudah langsung berdiskusi tentang asuransi jiwa bersama pasangan. Bisa-bisa, Anda dituduh mengharapkan pasangan meninggal cepat demi mendapat wasiat. Namun, apakah benar konsep pemikiran seperti ini?
Secara definisi, asuransi jiwa adalah perlindungan finansial ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Mengapa disebut perlindungan finansial? Karena bisa jadi keluarga mengalami beragam masalah finansial saat salah satu anggota keluarga meninggal, terutama jika yang meninggal adalah tulang punggung keluarga. Ketika tulang punggung keluarga meninggal, maka ada kekosongan pendapatan. Inilah mengapa asuransi jiwa disebut sebagai perlindungan finansial.
Adapun perlindungan finansial didapat dari membayar premi kepada perusahaan asuransi yang kemudian ditukar dengan sejumlah pertanggungan. Pada asuransi jiwa, pertanggungan inilah yang kemudian dibayarkan kepada hak waris ketika nasabah meninggal dunia. Itu mengapa menurut Jessica Lepore, founder Surevested, "Asuransi jiwa adalah hadiah terindah yang bisa kita berikan kepada orang yang paling kita cintai."
Jenis-jenis Asuransi Jiwa
Semakin tertarik untuk mencari tahu tentang asuransi jiwa? Berikut beberapa jenis-jenis asuransi jiwa yang perlu dipahami.
- Asuransi Jiwa Berjangka atau Term Life
Ini bisa dibilang merupakan jenis asuransi jiwa paling dasar. Adapun perlindungan yang diberikan bisa diatur sesuai jangka waktu yang diinginkan, mulai dari 5 sampai 30 tahun bagi ahli waris untuk mendapatkan uang pertanggungan saat nasabah telah meninggal. Biasanya ditawarkan juga pertanggungan tambahan seperti santunan cacat tetap, pembebasan premi atau pertanggungan kredit. Tentu saja ini berarti ada tambahan biaya premi. Tapi secara umum, asuransi jiwa berjangka preminya sangat kompetitif. - Asuransi Jiwa Seumur Hidup atau Whole Life
Asuransi jiwa jenis ini memberikan perlindungan maksimal sepanjang usia nasabah dengan batas usia tertinggi sampai 100 tahun. Asuransi ini juga memberikan pengembalian premi pada masa akhir asuransi. Artinya, meskipun melewati usia 100 tahun, misalnya, maka premi tidak akan hangus semua. Menariknya lagi, asuransi jiwa ini bisa dilengkapi dengan dana pensiun sehingga bisa menjadi persiapan finansial di hari tua. - Asuransi Jiwa Unit Link
Asuransi ini tidak hanya terdiri atas asuransi jiwa tapi juga investasi. Artinya, premi yang dibayarkan akan dipakai untuk membayar asuransi dan untuk investasi. Tapi dengan begini maka pertanggungan terhadap perlindungan finansial ketika nasabah meninggal dunia tidak maksimal.
Lalu, kapankah waktu terbaik untuk membeli asuransi jiwa? Lebih cepat, lebih baik. Karena jika asuransi jiwa dimulai pada usia yang muda, maka preminya bisa jadi sangat kompetitif dengan pertanggungan yang besar. Terlebih Ketika hidup yang sedang penuh dengan ketidakpastian seperti saat ini, maka memberikan perlindungan finansial lebih dini tetaplah keputusan yang bijak.
Sementara itu, untuk memilih pertanggungan yang tepat, sangatlah tergantung pada situasi di masing-masing rumah tangga. Namun, setidaknya ada tiga faktor yang bisa menjadi dasar perhitungan, yaitu:
- Pertanggungan dapat mencukupi pengeluaran akan kebutuhan primer. Ini tentu bisa diproyeksikan dari pengeluaran atas kebutuhan primer saat ini.
- Tujuan finansial. Tentu Anda dan pasangan sudah menentukan apa yang menjadi tujuan rumah tangga, termasuk dari sisi finansial. Proyeksikan berapa banyak yang dibutuhkan keluarga untuk mencapai tujuan tersebut ketika tulang punggung keluarga mendadak meninggal dunia.
- Legacy atau warisan apa yang ingin Anda tinggalkan pada keluarga tercinta. Tentu ini bukan hanya perkara nominal uang, tapi bagaimana keluarga tetap dapat bertumbuh dalam nilai-nilai yang sudah dibangun bersama.