Blog / Wedding Ideas / Mengenal Makna Kembar Mayang, Tradisi Jawa untuk Melepas Masa Lajang

Mengenal Makna Kembar Mayang, Tradisi Jawa untuk Melepas Masa Lajang

Color:
Add To Board
mengenal-makna-kembar-mayang-tradisi-jawa-untuk-melepas-masa-lajang-1

Photography: ILUMINEN

Dalam setiap rangkaian pernikahan adat Jawa, terdapat berbagai ritual yang perlu diikuti oleh pasangan pengantin sebagai bentuk pelestarian budaya daerah asal. Ragam tradisi tersebut juga sekaligus menyimpan doa dan harapan agar kedua mempelai senantiasa ingat dengan harkat dan martabat mereka sebagai suami istri. Salah satunya adalah upacara temu manten, yang mempertemukan antara pengantin wanita dan pengantin pria secara adat.

Tradisi ini mempunyai makna mendalam dan nilai-nilai religius di dalamnya. Dua buah kembar mayang pun turut dihadirkan sebagai salah satu elemen yang harus selalu ada. Lalu, apa itu kembar mayang beserta filosofinya menurut kepercayaan masyarakat Jawa? Berikut penjelasan makna dari kembar mayang seperti dilansir dari berbagai sumber.

Pengertian dan Makna Kembar Mayang

Mengenal Makna Kembar Mayang, Tradisi Jawa untuk Melepas Masa Lajang Image 1
Akreditasi: PPF Photography

Kembar mayang merupakan dua rangkaian bunga yang memiliki kesamaan dalam hal bentuk, isi, dan wujudnya. Kembar mayang menyimbolkan sebuah harapan, kemauan, dan cita-cita. Kemunculan sepasang kembar mayang juga memiliki arti bahwa semua manusia pasti diciptakan berpasang-pasangan. Benda ini terbuat dari daun kelapa muda yang dibentuk menyerupai gunungan, sementara bagian janurnya bisa dikreasikan dengan unsur berupa keris, untiran, kembang temu, pecut-pecutan, kupat luar, dan walang–walangan.

Dalam tradisi temu manten, terdapat dua orang cantrik akan membawa dua buah rangkaian kembar mayang. Mereka kemudian menyentuhkan kedua kembar mayang tersebut ke bahu kanan dan kiri dari mempelai pria. Setelah itu, barulah kembar mayang diserahkan kepada cantrik dari mempelai wanita.

Makna Unsur-unsur Janur dalam Rangkaian Kembar Mayang

Perlu diketahui, janur merupakan rangkaian hiasan berupa daun kelapa berwarna kuning yang masih muda. Janur berasal dari kata janma yang artinya manusia dan nur yang berarti sinar atau cahaya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa benda ini melambangkan seorang manusia yang bercahaya dan selalu memancarkan kebahagiaan di sekitarnya kala melangsungkan pernikahan. Berikut makna di balik unsur-unsur janur kembang mayang.

  • Keris
    Merupakan simbol bahwa setiap manusia perlu menerapkan kewaspadaan dan tajam dalam berpikir agar setiap permasalahan yang ada bisa terselesaikan dengan baik.
  • Untiran
    Bentuk untiran menjadi harapan agar pasangan mampu menghadapi berbagai tantangan, baik dalam keadaan suka maupun duka.
  • Pecut-pecutan
    Pecut-pecutan berasal dari kata pecut yang artinya cambuk. Ini menyimbolkan bahwa pasangan pengantin tidak boleh memiliki sikap yang lengah. Ia harus harus selalu berpikir optimis, kreatif, dan gigih.
  • Kupat Luar
    Bentuk kupat luar mengandung makna penolak bala dari segala malapetaka dan bahaya yang berusaha mengganggu kehidupan rumah tangga kedua mempelai.
  • Walang-walangan
    Walang-walangan berasal dari kata walang yang artinya adalah belalang. Hewan yang satu ini diketahui memiliki karakteristik lincah karena jalannya yang melompat-lompat. Ini mengartikan bahwa seorang manusia harus cekatan dalam bertindak dan berpikir.

Makna Unsur-unsur untuk Merangkai Kembar Mayang

Kembar mayang terdiri dari unsur-unsur rangkaian berupa daun beringin, alang-alang, dan daun apa-apa. Masing-masing dari unsur tersebut menyimpan makna filosofis yang mendalam, di antaranya sebagai berikut.

  • Daun Beringin
    Karakteristik dari pohon beringin adalah memiliki daun yang rindang dengan akarnya yang kuat. Pohon tersebut juga dikenal nyaman untuk dijadikan sebagai tempat berteduh, sehingga dalam upacara pernikahan, kedua mempelai diharapkan untuk bisa menjadi pelindung keluarga, sanak saudara dan masyarakat pada umumnya.
  • Daun Alang-alang
    Daun alang-alang hampir mirip seperti rumput yang memiliki daya tahan sangat kuat dan sulit untuk dibabat ataupun dibakar. Alang-alang merupakan harapan agar pasangan pengantin senantiasa mendapat perlindungan dari Tuhan, tak ada yang mampu memisahkan mereka sekalipun tertimpa suatu masalah.
  • Daun Apa-apa
    Daun apa-apa terdiri dari cikra-cikri, puring, andong, udan emas, dan lancuran. Mereka seolah menjadi pelengkap dari keseluruhan daun yang ada. Daun ini juga dimaksudkan sebagai doa agar pernikahan yang dilangsungkan dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan apa pun.

Makna Unsur-unsur Bunga dari Kembar Mayang

Masih ada sejumlah elemen bunga yang terdapat pada rangkaian kembar mayang, yaitu kembang pundak dan kembang potro menggolo.

  • Kembang Pundak
    Kembang pundak adalah sejenis bunga pandan berwarna puti yang harum mewangi. Ini melambangkan kesucian dan harapan agar manusia dapat selalu mengharumkan namanya sekaligus menjaga kesucian harkat dan martabatnya.
  • Kembang Potro Menggolo
    Bunga merak atau kembang potro menggolo menjadi lambang keberanian dan hati yang lembut. Seorang manusia harus tegas dan berani dalam menyikapi berbagai permasalahan hidup, namun tetap berwibawa dan menjunjung tinggi kelembutan. Hindari mengedepankan sisi emosional yang kemungkinan besar akan membawa kehancuran.

Kesimpulannya, rangkaian kembar mayang menyimbolkan lambang kehidupan dari setiap insan pasangan yang telah sah menjadi sepasang suami istri. Kembar mayang juga dipercaya menjadi penjaga dari berbagai energi negatif atau yang biasa disebut penangkal bahaya. Penangkal ini berkaitan dengan air kelapa hijau yang dikenal sebagai penangkal racun. Kembar mayang juga sekaligus menandakan lepasnya masa lajang kedua pengantin.

Vendors you may like

Instagram Bridestory

Follow @thebridestory on Instagram for more wedding inspirations

Visit Now
Visit Now