Identik dengan gaya anak muda kekinian, pasangan Almiranti Fira dan Bonavantoro Prastyo mewujudkan pernikahan impian mereka dengan dekorasi yang minimalis dan modern. "Saya dan Tyo sama-sama lulusan arsitektur. Kami tahu apa yang kami inginkan untuk konsep pernikahan kami. Kami ingin dekorasi yang tidak biasa, namun tidak heboh juga," ujar beauty vlogger yang biasa disapa Fira ini. Mengangkat tema minimalis dan modern, unsur arsitektural dituangkan ke dalam pernikahan mereka yang sangat terlihat dari dekorasinya.
Selain menginginkan pernikahan yang minimalis dan modern, pasangan ini juga memasukan unsur adat ke dalam pernikahan mereka. "Sebenarnya, untuk keseluruhan konsep pernikahan, kami menginginkan konsep minimalis dan modern, tetapi kami juga menginginkan unsur adat. Kami menyisipkan unsur adat pada akad pernikahan, sedangkan prewedding dengan adat Jawa dan Batak," ungkap Fira. Akad pernikahan tradisional didekorasi dengan konsep rustic agar tidak berbanding jauh dengan tampilan dekorasi resepsi pernikahan. "Walaupun akad digelar secara tradisional, kami tetap menginginkan konsep yang sederhana dan tidak mencolok, tidak banyak warna cerah, serta ukiran-ukiran seperti pernikahan tradisional pada umumnya. Kami pakai konsep rustic karena palet warnanya yang hangat dan cocok dengan konsep tradisional," ungkap Fira
Visualisasi minimalis dan modern terpampang jelas dalam resepsi pernikahan melalui pemilihan warna monokrom dengan warna latar dekorasi, yaitu abu-abu muda. Pilihan warna bunga juga tidak menggunakan warna-warna yang terang, namun menggunakan tanaman kering berwarna cokelat sebagai pemanis dekorasi. Tidak seperti pernikahan pada umumnya, Fira dan Tyo juga menambahkan elemen besi pada dekorasi pernikahan mereka agar terlihat lebih kokoh sekaligus elegan. "Kami memilih venue di Fairmont Jakarta karena kami melihat ballroom mereka tidak menggunakan ornamen yang berlebihan, seperti lampu kristal, dan sangat mendukung konsep yang kami inginkan," ungkap sang mempelai perempuan.
Mengacu pada tema di atas , konsep tersebut disempurnakan oleh kedua mempelai dari tampilan undangan yang mereka rancang bersama dengan seorang teman. Undangan didesain dengan begitu apik dan sederhana. Tidak banyak tulisan yang tertera, ukuran tulisan juga tidak terlalu besar, dan sengaja dibuat menyisakan lembaran kosong agar terlihat sangat clean. "Supaya tidak keluar dari tema minimalis dan monokrom, undangan pernikahan kami buat dengan tampilan yang terlihat bersih. Begitu pula dengan kebaya yang saya kenakan. Tidak ada model yang spesifik, tujuannya agar menjadi model baju pengantin yang tak lekang waktu ketika dilihat sampai berpuluh-puluh tahun lagi," ujar Fira. Gaun yang dikenakan mempelai perempuan baik akad maupun resepsi juga tidak menampilkan banyak detail yang mencolok. Kebaya akad yang dirancang oleh Rikawirtjes disesuaikan dengan tema dan memberikan siluet yang sempurna untuk bentuk badan Fira yang terbilang mungil, sementara untuk resepsi, perancang Anggi Asmara dari Anjiasmara memberikan tambahan ekor pada kebaya yang dikenakan agar terlihat lebih elegan.
Menginginkan pernikahan Anda dengan tampilan monokrom? Simpan album pernikahan ini untuk inspirasi Anda dan temukan ide-ide pernikahan bertema monokrom lainnya di tautan ini.