Reality show selalu memiliki tempat tersendiri di hati setiap penontonnya, baik keseruan konsep yang dibangun hingga perkembangan setiap karakter yang ada di dalamnya, membuat setiap yang menonton kian lekat dengan jalannya cerita. Seperti reality show asal Korea Selatan berjudul "Single's Inferno" yang sedang ramai diperbincangkan belakangan ini. Memasuki season 3 nya, Single's Inferno tak pernah gagal dalam mengemas perjalanan setiap peserta dalam menemukan tambatan hatinya. Suguhan konflik yang terbangun, mampu membuat setiap penonton merasa tersentil. Seperti pernyataan ikonis dari Lee Gwan Hee mengenai perbedaan dari "Girlfriend material" dengan "Wife material".
Melihat respon publik yang ramai akan pernyataan tersebut, Violet Lim, CEO dari Lunch Actually, sebuah dating agency pertama di Asia, menuangkan pendapatnya mengenai perbedaan dari "Girlfriend material" dengan "Wife material" secara lebih dalam.
Kematangan Emosional
Seseorang yang memiliki kedewasaan emosional identik dengan tingginya rasa empati dan hormat terhadap pasangannya. Hal ini dikarenakan inti dari pernikahan yang bertujuan untuk menyatukan dua buah kehidupan, bukan melepaskan salah satu kehidupan. Tentunya, dalam proses penyatuan dua buah kehidupan, dibutuhkan kemauan untuk saling mengerti, bukan hanya menuntut pengertian dari salah satu pihak. Kemampuan untuk memahami perasaan pasangan tanpa mengenyampingkan rasa nyaman dalam diri mampu memberikan dampak yang baik dalam jalannya sebuah hubungan.
Dalam televisi seri "Single's Inferno" ini, digambarkan bahwa Choi Hye-Seon memiliki tingkat kematangan emosional yang baik, lantaran ketersediaannya untuk membiarkan Lee Gwan Hee berkenalan lebih dekat dengan wanita lain guna mengenal sifat masing-masing wanita, tanpa menekan untuk memilihnya. Bertolak belakang dengan sifat Cho Min-Ji yang justru merasa insecure saat mengetahui apa yang dilakukan oleh Lee Gwan Hee. Ketakutannya itu lantas membuatnya kian melekatkan diri pada Lee Gwan Hee, lantaran takut akan kehilangan atas wanita lain.
Kesetiaan
Terdapat banyak sekali aspek yang perlu Anda pertimbangkan dalam memilih pasangan hidup. Diantara rentetan aspek yang ada, beberapa aspek dinilai sebagai indikator bahwa Anda masih berada pada tahapan "girlfriend material". Aspek yang dimaksud adalah saat Anda memfokuskan pencarian pasangan hanya berdasarkan pada kriteria fisik yang dimiliki. Hal ini lantaran perjalanan hubungan yang tidak hanya membutuhkan pertimbangan fisik saat dijalani.
Namun, jika Anda sudah memikirkan berbagai aspek yang lebih luas seperti keselarasan visi dan misi hidup, maka Anda sudah bisa dikatakan termasuk ke dalam unsur "Wife material". Pertimbangan keselarasan nilai hidup ini dinilai mampu menjadi pondasi yang kuat dalam jalannya sebuah hubungan.
Tanggung Jawab
Apa yang terjadi di dalam benak Anda, saat membayangkan munculnya sebuah masalah di dalam hubungan? Apalagi sebuah masalah yang menitikberatkan pada kemampuan Anda untuk bertanggung jawab. Jika Anda memilih jalan untuk menghindari masalah tersebut, menghilang dari situasi yang tidak nyaman, hingga menghilangkan perhatian dari inti permasalahan, maka bisa dikatakan bahwa Anda belum dapat dikategorikan sebagai "Wife/husband material".
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bahwa diperlukan kerjasama yang baik dari setiap individu yang terjalin dalam hubungan tersebut guna dinamika hubungan yang lebih baik.
Hubungan Emosional
Memiliki bahasa cinta yang sama menjadi salah satu faktor yang mempermudah jalannya sebuah hubungan. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk bertemu pasangan dengan bahasa cinta yang selaras. Tapi, hal ini tidak berarti ujung dari hubungan, jika Anda mampu dan ingin menyesuaikan bahasa cinta Anda dengan pasangan ini menjadi indikator bahwa diri Anda memiliki unsur "Wife material" dalam diri Anda.
Seperti yang ditunjukan oleh Hye-Seon yang secara sadar memilih untuk memperlakukan Lee Gwan Hee dengan cara menyediakan hal-hal yang Lee Gwan Hee butuhkan. Tentunya, ini sejalan dengan bahasa cinta Lee Gwan Hee yaitu melayani seseorang atau 'Act of service".
Pendekatan terhadap Pengambilan Keputusan
Jalannya sebuah hubungan yang memiliki tingkat stabilitas yang baik merupakan salah satu hasil dari kemampuan untuk mengambil keputusan yang baik dari setiap individu. Jika kedua individu yang terdapat di dalam hubungan tidak mampu berperan tegas dalam menghadapi konflik, sekecil apapun masalah yang timbul berpotensi untuk menggoyahkan kestabilan hubungan.
Dalam seri "Single's Inferno" ini, terlihat jelas keberanian dan ketegasan Hye-Seon dalam memilih Gwan Hee sebagai pasangannya. Meski sempat dilanda kegalauan di awal, pada akhirnya Gwan Hee pun secara berani dan siap dalam memilih Hye-Seon sebagai pasangannya. Proses ketegasan dalam pengambilan keputusan ini juga menjadi indikator bahwa seseorang memiliki unsur "Wife/husband material" dalam dirinya.
