Bagi Ferry Dianto dan Natasha Marcelia, pandemi adalah turning point dari hubungan yang sudah dijalani selama beberapa tahun. Justru ketika pandemi membatasi ruang pertemuan keduanya, Ferry dan Natasha justru masuk dalam kategori hubungan yang berkualitas. "Meski selama 2 tahun penuh tidak bertemu sama sekali, entah mengapa komunikasi kami jadi lebih baik. Jadi lebih menyempatkan untuk melakukan deeper talks. Inilah yang membuat jadi bisa saling mengerti visi dan tujuan satu dengan yang lainnya," cerita Natasha.
Maka dengan kematangan hubungan serta dukungan dari kedua orangtua, Ferry dan Natasha pun memilih meresmikan hubungan mereka dalam ikatan pernikahan. Dengan kesadaran untuk merayakan cinta bersama orang-orang terdekat, maka keduanya memilih intimate standing party sebagai tema besar pernikahan mereka. Tema ini kemudian diartikulasikan dalam nuansa powdery blush dengan warna dominan dusty pink dan off white. "Tamu yang hadir hanya sekitar 130 orang," imbuh Natasha.
Simplicity is elegant, sepertinya kutipan ini begitu melekat pada bagaimana Ferry dan Natasha menciptakan nuansa pernikahan sepasang sahabat nan romantis. Artikulasi yang sama juga terlihat pada gaun pernikahan pilihan Natasha. Wedding dress koleksi Etiquette White pun berhasil menangkap interpretasi Natasha akan gaun pernikahan yang ideal. "Dari awal lebih menyukai gaun pernikahan yang cenderung polos dan tanpa payet."
Ada dua look wedding dress dengan potongan base mermaid yang dipilih Natasha. Pertama adalah untuk morning look dengan bagian depan asimetris berleher sabrina dengan satu lengan, ditambah aksen pita origami di belakangnya. "Langsung suka karena desainnya clean." Kedua adalah night look dengan base dress yang sama tapi lebih memperlihatkan potongan cat eye di bagian dada dengan aksen scattered flowers dan taburan pearls di sekeliling gaun.
Selalu ada "drama" dalam persiapan pernikahan. Hal ini pun dialami oleh Ferry dan Natasha. "Untuk wedding dress sempat belum sreg dengan desainnya. Tapi akhirnya solve dan terselamatkan berkat Gisel dan Hendro dari Hilda," cerita Natasha antusias. Bahkan Natasha mengaku tim Hilda by Bridestory membuat semua persiapan pernikahan terasa lebih santai dan enjoyable.
Ia lantas bercerita dengan detail rundown acara resepsi pernikahan nan intimate yang berlangsung di Glasshouse at Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place itu. Diawali dengan entrance bersama kedua orangtua, lalu dilanjutkan dengan kata sambutan dan wedding toast. "Saat makan malam berlangsung, ada speech dari dua orang sahabat kami." Lalu setelah itu dilanjutkan dengan prosesi pemotongan kue pengantin dan beberapa games yang berhadiah logam mulia. Acara resepsi pun kemudian diakhiri dengan acara foto bersama.
Ferry dan Natasha pun berharap, hubungan mereka yang terasa seperti sepasang sahabat ini semakin saling mendukung atas segala hal yang akan dihadapi bersama. "Menjadi versi terbaik dari masing-masing dan yang paling penting berbakti kepada orangtua kedua belah pihak," pungkas Natasha.