Mengambil tempat di The Rippon Hall, Selandia Baru, pernikahan yang sarat akan kebersahajaan dan visual yang artistik milik Nadia Saphira dan Mikael Mirdad ini berhasil memikat perhatian keluarga maupun sahabat-sahabat terdekat dari kedua mempelai. Didukung dengan venue yang memiliki panorama alam luar biasa karena menghadap langsung kebun anggur, Danau Wanaka, perbukitan, serta pegunungan Alpen Selatan, upacara janji suci pasangan ini semakin menyimpan memori indah bagi keduanya.
Alexander Gaotama dari LXE Moments mengungkapkan bagaimana awal pertemuannya dengan kedua pengantin. "Mereka memang menginginkan pernikahan destinasi, tapi awalnya kami memikirkan Eropa sebagi lokasinya. Namun, Selandia Baru lebih memikat karena lokasinya yang paling oke dan cocok," ujar pengarah konsep visual asal Jakarta ini. Menurutnya, Rippon Hall dipilih karena telah memiliki hall tersendiri untuk mengadakan upacara pernikahan baik indoor maupun outdoor. Tema simple artistic diusung karena pasangan Nadia dan Mikael merupakan orang yang sederhana dan elegan. "Nadia sangat mengedepankan fokus personal touch dan intimasi kepada tamu pada saat penyelenggaran pernikahannya," kenangnya.
Satu minggu sebelum perayaan resepsi, Dua sejoli ini sempat menggelar sebuah resepsi secara tertutup di Hotel Dharmawangsa Jakarta dengan adat Palembang. Beruntung bagi Alex, dirinya tidak menemukan kesulitan berarti dalam mengatur acara baik di Jakarta maupun Selandia Baru. "Awalnya kami melakukan koordinasi mengenai vendor melalui e-mail. Lalu, kami diskusikan semuanya melalui facetime. Baru setelah itu, kami tindak lanjuti lebih jauh," jelasnya.
Dekorasi dengan tema rustic dipilih oleh pasangan ini melalui penempatan dominasi kekayuan dan dedaunan yang menjalar di sepanjang venue. "70% dari dekorasi terdiri dari daun. Untuk mempertahankan kearifan lokal Wanaka, daun diambil dari sumber yang ada di sana dan ditambah dengan mawar putih, peony, chrysant, dan juga lisianthus," ungkap Alex. "Bagian paling menantang dari proyek ini adalah sulitnya menyesuaikan waktu dengan para tamu undangan, mengingat tanggal pernikahan yang sudah mepet dengan musim liburan dan akhir tahun. Namun, ternyata semua tamu undangan terlihat sangat menikmati karena mereka sekaligus berlibur di sini," akunya.
Nadia sendiri tampak anggun mengenakan tiga buah gaun rancangan dari Victor and Rolf, Biyan, dan The Bridal Workshop dengan palet serba putih. Aksesori rambut yang melengkapi keanggunan penampilannya merupakan rancangan khusus dari desainer aksesori ternama, Rinaldy Yunardy. Seluruh tamu undangan yang berjumlah 95 orang juga tampak elegan dan kompak dengan dress code berwarna hitam. Semuanya terlihat harmonis dengan latar dekorasi yang berunsur vintage, apalagi pesona Kebun Anggur Ruby Island senantiasa memanjakan mata di setiap sudut venue.
Anda merasa terinspirasi dengan pernikahan Nadia dan Mikael yang mengapresiasi alam? Simpan di papan inspirasimu!