Menggelar resepsi pernikahan yang cukup jauh dengan akad nikah, bisa jadi adalah situasi logis bagi pengantin di masa pandemi seperti sekarang. Karena pandemi membuat semuanya serba wait and see, menyesuaikan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ditetapkan pemerintah. Hal ini pun dialami oleh pasangan Aubry Beer dan Rendika Editiyanto. Keduanya baru memilih tanggal 28 November 2021 sebagai hari resepsi, sekitar sebulan sebelum perhelatan digelar. "Bisa dibilang semua persiapannya last minute banget. Karena acaranya cukup jauh dengan akad nikah, orang tua menyarankan untuk pestanya dihadiri anak-anak muda saja jadi konsep intimate dan fun dengan teman, rekan kerja, dan saudara dekat bisa lebih terasa." Demikian Aubry membuka ceritanya kepada Bridestory.
Jika pada akad nikah, Aubry dan Rendi menggunakan konsep tradisional Yogyakarta dengan upacara panggih dan hidangan Indonesia. Maka di resepsi pernikahannya, keduanya memilih konsep international wedding lengkap dengan hidangan western pada round table set course dinner. Untuk menyempurnakan konsep intimate dan fun, maka dihadirkanlah konsep colorful tropical dalam setiap sudut dekorasi. Tidak hanya pada taburan bunga dengan warna-warni nan hangat, tapi juga lengkap dengan buah-buahan khas tropis seperti nanas dan lemon sebagai pemanis dekorasi di meja para tamu undangan.
Bisa dibilang, semua persiapan serba last minute namun resepsi pernikahan Aubry dan Rendi berjalan sangat lancar, "No tense, no drama. Aku dan Rendi sangat happy dengan semua vendor-vendor yang sangat membantu kita dalam persiapan yang benar-benar mepet ini," cerita Aubry dengan bahagia. Mengingat akad dengan resepsi pernikahan cukup berjarak, maka pemilihan vendor yang tepat adalah kunci untuk bisa menghadirkan kembali momen kehangatan dan kebersamaan dalam resepsi.
Persiapan banyak dilakukan dengan meeting singkat tapi semua vendor yang terlibat berhasil mewujudkan selebrasi pernikahan yang diinginkan Aubry dan Rendi. "Untuk dekor misalnya, aku baru deal dengan Love Me Décor, di awal November tapi benar-benar bisa mewujudkan tema tropical persis seperti bayangan aku dan Rendi." Hal yang sama juga untuk wedding dress dan jas kedua pengantin. Semua pengerjaannya kurang dari sebulan, bahkan H-1 pun keduanya masih fitting. "Tapi semuanya sesuai dengan yang aku dan Rendi harapkan," ucap Aubry antusias seraya menyebutkan wedding dress-nya adalah buah karya Lily of the Valley, sedangkan jas Rendi adalah karya Rusli Hadiwinata.
Lebih hebatnya lagi, sambung Aubry, wedding shoes yang dibuat oleh BrideSeries, dipesan super last minute, yaitu kurang dari satu minggu. "Tapi dengan magic hand-nya Mbak Nefrin, bridal shoes aku bisa jadi dan sesuai banget dengan konsep dan foto yang aku kirimkan."
Suasana dekorasi yang warna-warni kemudian berbaur begitu hangat ketika tiba momen keluarga membagikan kebahagiaan mereka atas selebrasi ikatan cinta Aubry dan Rendi. "Basically, aku dan pasangan tipikal orang yang family person banget. When it comes to family, pasti jadi baper." Speech atau ungkapan kebahagiaan yang disampaikan dari Kakak dan Adik dari kedua belah pihak, menjadi momen terbaik untuk Aubry serta Rendi. "Speech mereka panjang dan benar-benar dari hati. Mereka menceritakan momen dari aku dan Rendi pada saat kita kecil sampai perjalanan kita bertemu. We were really touched by the beautiful speech from our family. Karena kena banget."
Pada akhirnya, Aubry dan Rendi merasa begitu bersyukur karena bisa membagikan momen bahagia mereka dengan orang-orang terdekat yang memberi pengaruh besar dalam perjalanan hidup mereka. Meski momen bahagia ini digelar di tengah situasi pandemi yang serba tidak pasti, tapi Aubry dan Rendi tetap berhasil menceritakan indahnya kebersamaan dalam kehangatan merayakan cinta. Sejalan dengan bagaimana keduanya merangkum semua proses pernikahan dalam kalimat berikut, "Beautiful and intimate wedding reception, surrounded with the people that matter the most to the both of us."
