Blog / Relationship Tips / 7 Jenis Drama yang Kerap Terjadi saat Merencanakan Pernikahan

7 Jenis Drama yang Kerap Terjadi saat Merencanakan Pernikahan

Color:
Add To Board
7-jenis-drama-yang-kerap-terjadi-saat-merencanakan-pernikahan-1

Calon pengantin, apakah Anda tengah menghadapi proses perencanaan pernikahan yang terbilang pelik? Mungkin Anda sudah cukup lelah dengan banyaknya pekerjaan yang perlu diselesaikan, belum lagi Anda juga harus terus memantau bagaimana progress perencanaan pernikahan yang seolah tak ada habisnya. Namun tiba-tiba saja, berbagai masalah muncul secara tak terduga menjelang hari pernikahan Anda, entah dari sisi orang tua yang terlalu ikut campur ataupun komunikasi yang buruk dengan pasangan Anda sendiri akibat sebuah kesalahpahaman.

Proses perencanaan pernikahan memang sering kali cukup melelahkan sehingga dapat menguji kesabaran calon pengantin. Bahkan, tak jarang mereka juga kerap mengalami stres berlebih akibat harus berhadapan dengan tekanan dari berbagai sisi. Satu hal yang perlu disadari, mayoritas calon pengantin umumnya memang akan melalui fase kritis seperti ini saat tengah merencanakan pernikahan mereka. Jadi, tetaplah tenang dan selesaikan semuanya dengan kepala dingin.

7 Jenis Drama yang Kerap Terjadi saat Merencanakan Pernikahan Image 1

Di bawah ini, Bridestory telah mengumpulkan ketujuh permasalahan umum yang biasa ditemukan saat wedding planning, dan bagaimana cara menyiasatinya.

7 Permasalahan Umum yang Muncul Saat Merencanakan Pernikahan

  1. Bersilang Pendapat dengan Orang Tua Perihal Tradisi
    Apakah Anda dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang konservatif? Mayoritas orang tua seperti ini umumnya cenderung memiliki keinginan yang tinggi untuk tetap mempertahankan kebiasaan dan nilai-nilai tradisional yang telah dijunjung sejak lama. Bahkan, mereka juga berharap jika anak-anaknya kelak dapat mewarisi kepercayaan tersebut sampai kapanpun. Itulah mengapa, banyak orang tua yang cenderung ingin dilibatkan lebih dalam saat proses perencanaan pernikahan anak mereka. Sementara itu, Anda sebagai calon pengantin mungkin merasa terbebani dengan sikap orang tua yang terkesan mendominasi. Misalnya saja, seperti memperdebatkan konsep pernikahan yang Anda pilih, ataupun tentang elemen tradisional apa saja yang harus dimasukkan ke dalamnya.
    Solusi: Cobalah tanyakan terlebih dahulu bagaimana pengalaman orang tua Anda saat merencanakan pernikahan mereka di masa lalu. Biarkan cerita itu mengalir dan dengarkan baik-baik apa saja petuah yang ingin mereka sampaikan. Dari pembicaraan tersebut, Anda mungkin bisa mendapatkan sudut pandang baru untuk memasukkan elemen tradisi yang diinginkan oleh orang tua Anda, tentunya tanpa menghilangkan detail utama dari konsep pernikahan yang Anda impikan.

  2. Perbedaan Keinginan Terkait Busana Pernikahan
    Menyambung dari masalah sebelumnya, busana pernikahan memang kerap menjadi perdebatan di antara ibu dan anak. Misalnya saja, sang ibu lebih menginginkan agar anak perempuannya bisa mengenakan busana tradisional secara lengkap di hari pernikahan, padahal sang anak justru memiliki kehendak lain untuk menggelar selebrasi pernikahan yang lebih kasual atau modern. Nah, bila Anda adalah salah satu calon mempelai wanita yang kini sedang mengalami kondisi serupa, cobalah ikuti saran berikut ini.
    Solusi: Anda dapat menyisipkan konsep busana tradisional ke dalam sesi foto pre-wedding. Carilah vendor yang sudah dikenal ahli dalam mengimplementasikan unsur-unsur budaya ke dalam sebuah potret pra-pernikahan agar dapat terbidik dengan sempurna. Anda juga bisa mengenakannya pada momen akad nikah ataupun pemberkatan. Kadang kala, orang tua hanya ingin bisa melihat foto anaknya yang tengah mengenakan jenis busana tertentu sesuai dengan keinginan mereka.

  3. Kurangnya Komunikasi dengan Pasangan
    Bagi calon pengantin yang memutuskan untuk tidak menyewa jasa perencana pernikahan profesional, tentu akan lebih direpotkan dengan banyaknya daftar pekerjaan yang perlu diurus terkait wedding planning. Apalagi, jika ternyata pasangan Anda kurang menaruh perhatian yang lebih terhadap proses perencanaan pernikahan kalian, sehingga Anda mungkin kerap merasa sendirian dan tidak dipedulikan. Oleh karena itu, penting untuk Anda memiliki waktu khusus berdua, demi bisa membicarakan bagaimana ekspektasi dan pandangan kalian terkait pernikahan.
    Solusi: Agar segalanya dapat berjalan dengan seimbang dan tidak berat sebelah, buatlah pembagian tugas yang adil dengan pasangan Anda terkait persiapan pernikahan. Pertimbangkan juga tentang bidang apa saja yang kalian sukai untuk kemudian menjadi tanggung jawab masing-masing. Hal ini berguna agar calon pengantin dapat terhindar dari kemungkinan adanya konflik yang tak berkesudahan.

  4. Anggaran yang Membengkak
    Salah satu permasalahan yang umum ditemukan saat merencanakan pernikahan adalah persoalan anggaran. Meski sudah menyiapkan budget yang cukup, tak jarang ada saja biaya tak terduga lainnya yang perlu dikeluarkan demi memenuhi segelintir pernak-pernik pernikahan. Padahal, sesuatu yang Anda bayarkan itu belum tentu menjadi kebutuhan yang benar-benar penting dan mendasar. Akibatnya, jumlah anggaran pun berpotensi membengkak dan hal tersebut tentu saja dapat menimbulkan pertikaian di antara Anda dan pasangan.
    Solusi: Seluruh biaya pernikahan sudah seharusnya disepakati dengan jelas sebelum Anda betul-betul memulai proses wedding planning. Pikirkan tentang berapa banyak uang yang akan dihabiskan, untuk apa saja pengeluaran tersebut, siapa yang harus membayar tagihan tertentu, dan bagaimana cara kalian mengelola pembelanjaan agar tidak melebihi jumlah anggaran yang seharusnya. Lakukan diskusi berdua untuk memilah mana saja yang harus menjadi prioritas utama hingga kepada sesuatu yang sifatnya tidak terlalu mendesak. Kuncinya adalah dengan tetap terbuka perihal kondisi keuangan agar lebih mudah untuk mengatasi masalah yang berpotensi muncul.

  5. Orang Tua Masih Ragu dengan Calon Menantu Mereka
    Meski terdengar mengherankan, nyatanya masalah yang satu ini memang kerap dialami oleh sebagian calon mempelai wanita, dan mungkin Anda adalah salah satunya. Apa yang harus dilakukan bila orang tua Anda ternyata masih menyimpan keraguan terhadap orang yang Anda pilih sebagai calon menantu mereka? Padahal, hari bahagia Anda sudah berjalan semakin dekat. Masalah seperti ini biasanya muncul karena berbagai sebab, mulai dari adanya perbedaan suku, kondisi latar belakang keluarga, ataupun masa lalu milik pasangan Anda yang dinilai kurang berkenan di hati orang tua.
    Solusi: Carilah waktu yang tepat untuk bisa duduk bersama guna membicarakan hal ini dengan orang tua Anda. Satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan adalah dengan meyakinkan mereka. Jadi, jelaskan dengan perlahan alasan sebenarnya mengapa Anda begitu mencintai pasangan Anda, tunjukkan seluruh kelebihan yang Anda kagumi dan alasan terkuat mengapa Anda yakin untuk memilihnya sebagai pendamping hidup Anda. Momen ini juga bisa dijadikan sebagai saat yang tepat bagi pasangan Anda untuk berbicara dari hati ke hati dengan orang tua Anda. Dengan begitu, mereka akan jauh lebih tenang saat melepaskan putri tercintanya untuk menikah.

  6. Banyaknya Pihak yang Ingin Terlibat dalam Urusan Pernikahan Anda
    Awalnya, mungkin Anda merasa tersentuh dengan kehadiran teman dan sanak saudara yang rela untuk membantu proses perencanaan pernikahan Anda. Namun, seiring berjalannya waktu, Anda menemukan banyak sekali ketidaksesuaian yang terjadi di sana sini, entah itu soal perilaku mereka yang berusaha mengendalikan Anda ataupun mengubah berbagai keputusan yang sudah ditetapkan dari pernikahan Anda. Tentunya hal ini membuat pikiran Anda semakin gelisah, di satu sisi mungkin saja mereka melakukan itu semua karena terlampau gembira, tetapi sayangnya mereka telah memasuki zona yang terlalu dalam, sehingga Anda kurang bisa leluasa dalam mengambil setiap keputusan.
    Solusi: Penting untuk memberikan pengertian yang lembut kepada kerabat dekat Anda mengenai hal ini. Cobalah untuk berani memberikan opini kepada mereka bahwa ini adalah hari bahagia Anda dan pasangan—di mana kalian berdua benar-benar ingin menggoreskan kisah tersendiri dalam setiap momennya. Setiap saran yang mereka bagikan tentu akan sangat membantu, namun Anda dan pasangan harus tetap menjadi pengendali utama di momen "I do".

  7. Mengenai Daftar Tamu yang Harus Diundang
    Ini akan menjadi masalah besar apabila tidak dirundingkan sejak awal. Bila jumlah undangan sudah ditetapkan, sering kali masalah hadir saat calon pengantin tengah menentukan siapa saja yang akan hadir di hari bahagia mereka. Ditambah lagi, kedua belah pihak orang tua mungkin saja diam-diam mengundang lebih banyak orang dari yang seharusnya. Hal seperti ini tentu perlu dibicarakan dengan jelas agar tidak terjadi perselisihan di kemudian hari.
    Solusi: Setelah jumlah undangan berhasil disepakati, segera lakukan pembagian yang cukup sesuai porsi masing-masing. Tuliskan nama-nama keluarga dan kerabat yang terlintas di kepala Anda (mungkin sejumlah pihak dapat membantu). Kemudian, pilah mereka semua ke dalam beberapa kelompok, utamakan yang paling prioritas dan masih menjaga berkomunikasi dengan Anda. Demi kenyamanan bersama, jangan lupa untuk diskusikan dengan pasangan terkait siapa saja pihak-pihak yang boleh dan tidak boleh hadir ke dalam pernikahan Anda berdua. Lebih lengkapnya, lihat panduan mempersiapkan undangan pernikahan berikut agar Anda dapat memperoleh timeline persiapan undangan dengan matang

Vendors you may like

Instagram Bridestory

Follow @thebridestory on Instagram for more wedding inspirations

Visit Now
Visit Now