Apakah Anda telah lama berpacaran dengan kekasih dan serius akan hubungan ini, namun tak kunjung mendengar sebuah ajakan atau lamaran pernikahan terlontar darinya? Meski mulai merasa cemas dan membutuhkan kejelasan, jangan langsung memaksa, mengancam atau memberinya tekanan untuk segera menikahi Anda. Mungkin ia memiliki alasan tersendiri yang membuatnya belum bisa memberanikan diri untuk mengajak Anda menikah. Berikut adalah alasan-alasan umum di balik keraguan kaum pria sebelum melangkah ke dalam sebuah pernikahan, cari tahu kemungkinan mana yang paling menggambarkan situasi pasangan Anda, dan kami harap Anda dapat segera mendapatkan jawaban, mencari solusi atau jalan keluar lainnya.
1. Dia sedang menabung
Kenyataannya, menikah dan menggelar sebuah pesta perayaan membutuhkan biaya, apalagi jika salah satu dari Anda memiliki visi yang spesifik akan sebuah pernikahan impian. Bisa jadi ia belum melamar Anda karena ia sedang dalam proses menabung untuk keperluan lamaran atau gelaran pernikahan. Jika Anda berpikir inilah alasan dibalik sikap pasifnya, Anda dapat memberi tahu kekasih bahwa Anda akan tetap bahagia bersamanya meski tanpa cincin pertunangan dengan berlian besar atau pesta meriah, Anda juga dapat menawarkan untuk ikut berkontribusi ke anggaran pernikahan dan membantu berbagi beban keuangan dengannya.
2. Dia masih memiliki target karier yang ingin dicapai
Kekasih Anda mungkin masih memiliki target atau posisi ideal yang ingin ia capai secara profesional sebelum menikah dan menjadi seorang suami, sehingga hal ini membuatnya lebih fokus pada karier daripada hubungan asmara untuk sementara waktu. Jika ia sedang menyelesaikan studi, mengalami perubahan karier, baru berhenti dari pekerjaan, berada di tahap awal pembangunan bisnis barunya, atau sedang mengejar sebuah promosi di tempat kerjanya, maka mungkin saja ia akan menunggu sampai cita-cita tersebut tercapai sebelum memutuskan untuk melamar Anda. Berdiskusilah dengannya untuk membahas seberapa jauh titik target yang sedang ia coba untuk raih, agar Anda tahu sampai kapan harus menunggu serta menemukan cara terbaik untuk memberinya dukungan. Yakinkan pasangan bahwa Anda akan selalu mendampinginya, baik sebagai kekasih atau istri, agar ia pun tidak memandang pernikahan dan hubungan cinta sebagai penghalang bagi kariernya.
3. Dia belum memiliki stabilitas finansial
Prioritas kaum pria pada umumnya sering kali terfokus pada mencapai sebuah keamanan finansial sebelum berkeluarga. Meski jika pasangan mereka merupakan seorang wanita karier, pria dengan prioritas seperti ini biasanya merasa ingin bisa menafkahi calon istri dan anak mereka sepenuhnya sebelum memutuskan untuk menikah. Jika kekasih Anda belum memiliki stabilitas finansial, memiliki sejumlah hutang, atau masih kesulitan membiayai kebutuhan harian atau membayar tagihan, maka kemungkinan besar dia tidak akan menambah beban seorang istri ke dalam tanggungannya dalam waktu dekat. Maka jika uang adalah alasan mengapa ia tak kunjung melamar Anda, cobalah untuk bersama-sama berusaha menemukan jalan keluarnya, misalnya dengan berhemat dan menabung serta saling menyemangati dan mengingatkan agar tujuan keuangan Anda berdua dapat segera tercapai.
4. Dia sudah merasa terlalu nyaman
Sebuah pernikahan mungkin belum terbersit dalam benaknya karena ia merasa sudah nyaman dan merasa tidak perlu mengubah situasi yang sedang dijalani. Terlebih dengan keuntungan menjadi seorang bujangan yang memiliki kebebasan dan keleluasaan bergerak, bisa jadi membuatnya kian enggan melepas status lajangnya. Jika ini adalah alasannya, beri tahu kekasih bahwa kehidupan rumah tangga memang memiliki tanggung jawab tersendiri namun bukan berarti Anda berdua harus kehilangan kebebasan untuk berkarya, bersosialisasi, berekspresi, atau untuk mengerjakan hobi masing-masing seorang diri sesekali waktu. Namun pastikan juga Anda berdua pun harus sadar akan batasan-batasannya agar tidak merusak kepercayaan satu sama lain kelak.
5. Dia tidak yakin akan masa depan bersama Anda
Jika Anda menemukan bahwa alasan di balik keengganannya untuk melamar Anda adalah karena ia merasa ragu akan masa depannya bersama Anda, maka Anda harus memutuskan apakah Anda berdua dapat saling berkompromi, belajar menerima dan mencari jalan keluar, atau mengakhiri hubungan ini. Cari tahu apakah yang membuatnya ragu, apakah karena Anda berdua memiliki tujuan dan pandangan hidup yang berbeda? Apakah Anda berdua menginginkan hal yang sama, seperti memiliki anak? Atau mungkinkah ia berpikir bahwa pertengkaran yang kerap dialami adalah tanda ketidakcocokan di antara Anda berdua? Atau adakah faktor eksternal seperti ketidaksetujuan dari keluarga? Kupas tuntas bersama dan tentukan arah yang ingin Anda tempuh, lalu lihat apakah jalan Anda berdua mengarah ke tujuan yang sama atau justru bertolak belakang.
6. Dia belum siap mental
Menikah adalah sebuah langkah besar dan tidak ada waktu atau umur yang spesifik untuk seseorang dalam mengambil keputusan ini. Ada yang merasa siap di usia muda, ada pula yang memerlukan waktu lebih lama untuk menyiapkan mental mereka sebelum berkomitmen secara jangka panjang, dan mungkin kekasih Anda adalah contoh yang kedua. Terlebih jika ia tumbuh di sekitar hubungan rumah tangga yang kurang harmonis, memiliki masa kecil yang kurang bahagia dengan orang tua yang bercerai, atau pernah mengalami sendiri kegagalan hubungan atau pernikahan di masa lalu, tentu hal-hal ini memengaruhi pandangannya akan realita pernikahan. Agar ia bisa kembali percaya dan yakin untuk menikah, cobalah untuk memahami keraguannya dan berempatilah dengan sakit hati yang ia alami. Bantu ia untuk pulih dan menjauh dari rasa trauma, semoga dengan demikian ia dapat memberi kesempatan kedua pada cinta sejati. Untuk menyiapkan mental Anda berdua sebelum menikah, baca juga artikel ini: 9 Hal yang Dapat Anda Lakukan Agar Siap Mental Sebelum Menikah.
7. Dia sedang menunggu momen yang tepat
Kami tahu, menunggu adalah hal yang tak mudah, apalagi untuk momen besar seperti lamaran! Tapi bersabarlah, bisa jadi kekasih sedang mencari dan menunggu saat yang tepat untuk melontarkan pertanyaan besar tersebut. Jika Anda berdua sudah kerap berbicara soal pernikahan dan memiliki pandangan yang sama akan hal-hal yang Anda diskusikan, atau bahkan sudah membuat rencana jangka panjang bersama, maka jangan terlalu khawatir. Bagaimana Anda bisa tahu jika momen itu akan datang? Lihat apakah akhir-akhir ini kekasih sering berlaku aneh, menanyakan berbagai pertanyaan personal atau bahkan langsung menanyakan ukuran jari Anda, bisa jadi itu adalah tanda bahwa lamarannya akan segera tiba menghampiri Anda!