Photography: Natasha Fernandez
Berapa lamakah waktu yang ideal untuk mempersiapkan pernikahan? Satu tahun atau enam bulan sebelum hari H? Banyak dari calon pengantin yang nyatanya masih merasa kebingungan untuk menentukan periode waktu yang tepat. Bahkan, ketika mereka telah mempersiapkannya dari jauh-jauh hari, ada saja kondisi yang membuat mereka terpaksa untuk melakukan perubahan rencana secara mendadak, baik dari sisi pasangan ataupun keluarga. Ditambah lagi, aturan pemerintah mengenai pembatasan Covid-19 yang masih berubah-ubah membuat mayoritas calon pengantin terpaksa untuk merencanakan pernikahan dalam kurun waktu yang relatif singkat.
Riza Awaliah, selaku CEO dari Glowy Wedding Organizer, menuturkan bahwa waktu yang paling ideal untuk mempersiapkan pernikahan adalah 5 hingga 3 bulan sebelum hari H. "Mengapa? Karena dalam kurun waktu 5 bulan itu akan kita bagi lagi. Selama dua bulan pertama, kita akan fokus mencari vendor dan survei langsung, jadi akan lebih effort. Sementara tiga bulan setelahnya, kita sudah lebih mengerucut ke masalah teknis, seperti perubahan aturan dan lain-lain," tuturnya. Wedding Planner sangat berperan besar untuk mengatur timeline perencanaan pernikahan serta jadwal kesediaan para vendor. Jadi, usahakan agar Anda dapat mulai berdiskusi dengan mereka sedini mungkin. "Kalau mau di bawah itu bisa, tetapi tidak boleh banyak request," pungkas Riza.
Meski akan sedikit sulit, merencanakan pernikahan dalam hitungan minggu sangatlah mungkin terjadi. Anda hanya perlu memutuskan segala sesuatunya secara cepat dengan sejumlah kompromi. Ikuti panduan mempersiapkan pernikahan impian dalam waktu singkat berikut ini.
- Gunakan Jasa Wedding Planner Berpengalaman
Jika Anda berencana melangsungkan pernikahan dalam waktu 2 bulan, terima seluruh bantuan yang bisa Anda dapatkan, termasuk jasa wedding planner profesional. Pertimbangkan untuk menyewa perencana pernikahan yang benar-benar dapat memandu Anda untuk mengurus segala detail pernikahan dalam kurun waktu yang relatif cepat. Saran dari mereka sangatlah penting untuk setiap pengambilan keputusan. Wedding planner juga akan menjadi tangan kanan bagi calon pengantin yang ingin bernegosiasi dengan vendor lainnya. "Banyak sekali kasus dari klien kita yang mungkin dulunya tidak kepikiran pakai planner, lalu terjebak dengan beberapa vendor yang cukup strict, dalam artian tidak bisa melakukan reschedule. Padahal, itulah yang justru dibutuhkan oleh calon pengantin, dan kita memfasilitasi itu," ungkap Riza.
- Pertimbangkan untuk Menyewa Busana Pernikahan
Kendati tidak semua proses pembuatan busana pengantin membutuhkan waktu yang relatif lama, sebaiknya hindari melakukan pemesanan secara mendadak. Karena dikhawatirkan pihak desainer sudah tidak bisa lagi menyelipkan slot untuk Anda akibat banyaknya permintaan di periode waktu yang sama. "Jika terlalu mepet, otomatis kita harus mengubah schedule lagi di bagian produksinya. Apalagi, tidak semua bahan juga tersedia pada saat itu," tutur desainer custom-made kebaya muslimah, Dinda Firdausa.
Ketahuilah bahwa waktu yang paling ideal untuk menghubungi perancang busana pernikahan adalah 4 hingga 3 bulan sebelum hari H, mengingat calon pengantin perlu mengikuti sejumlah proses yang ada, mulai dari tahap diskusi, pengukuran, fitting, hingga finalisasi. Itulah mengapa menyewa busana pengantin hendaknya bisa dijadikan sebagai opsi. "Kalau sudah terlalu dekat, biasanya saya sarankan untuk sewa ready stock saja. Bahkan, calon pengantin bisa menghubungi kami dalam kurun waktu 3 minggu sebelum acara. Kebetulan untuk baju ready stock juga masih bisa kita vermak sesuai ukuran tubuh klien agar tidak terlihat sewa," tambah Dinda.
- Pastikan Anda Sudah Mengantongi Konsep dan Anggaran yang Sesuai
Usahakan agar calon pengantin telah membawa informasi detail mengenai tanggal dan konsep acara kepada pihak wedding planner. Kemudian, lakukan diskusi secara mendalam terkait masalah anggaran yang telah disiapkan. "Mahal dan murah itu bukan suatu hal yang bisa diukur, jadi tergantung kebutuhan dan keinginan calon mempelai. Apakah sudah ada dana yang disiapkan? Berhubung kita sudah punya rekanan vendor yang banyak, kita tahu persis kisaran harga partner itu seperti apa. Jadi, kita bisa mulai membaca kebutuhan klien dan terbayang siapa saja vendor yang bisa kita suggest," pungkas Riza.
Khusus busana pengantin, sebaiknya ketahui lebih dulu seperti apa preferensi desain yang diinginkan. Jika Anda benar-benar belum memiliki bayangan, Dinda menyarankan agar calon pengantin dapat mendatangi showroom sang desainer secara langsung. "Kita tetap akan tanya dulu soal konsep wedding-nya mereka, baru setelah itu kita berikan beberapa usul. Biasanya, untuk klien yang sekiranya bisa datang ke butik, kita menyarankan untuk coba langsung beberapa baju ready stock. Dari sana, calon pengantin bisa mulai mendapatkan bayangan tentang gaya busana dan warna yang diinginkan. Jadi, sangat dianjurkan sekali untuk datang ke butik."
- Hindari Sikap Memaksakan Kehendak
Ini adalah strategi mempersiapkan pernikahan dalam waktu singkat. Jadi, sebaiknya hindari bersikap terlalu pemilih dalam menentukan vendor pernikahan yang Anda inginkan, mulai dari venue, MUA, fotografer, dekorasi, hingga busana pengantin. Karena biasanya vendor-vendor tersebut sudah harus dipesan sejak lama. Cobalah untuk melihat opsi vendor lainnya yang juga memiliki karakteristik serupa dan mampu bekerja sama dengan Anda dalam waktu yang terbilang singkat. "Setiap vendor itu sudah memiliki kuota klien perharinya, jadi tidak bisa dipaksakan juga. Kalau memang bersikeras ingin di-handle oleh vendor yang sama, harus ada yang dikorbankan, entah itu tanggal pernikahan yang telah disepakati, ataupun mengambil vendor lain yang kami sarankan dengan kualitas sama," jelas Riza.
- Tetaplah Realistis
Rentang waktu persiapan pernikahan Anda mungkin menjadi yang tercepat dibandingkan dengan pasangan pengantin lainnya. Inilah mengapa terkadang Anda perlu untuk menurunkan sedikit ekspektasi dengan melihat realita di lapangan, mengingat apa yang Anda harapkan belum tentu dapat terwujud 100% sesuai dengan bayangan Anda, sekalipun segala sesuatunya telah berjalan dengan sempurna. "Kita akan coba meminta pengertian mereka terlebih dahulu untuk memahami kondisi sekarang ini. Apalagi dengan banyaknya perubahan secara mendadak. Karena yang namanya pernikahan itu tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru tanpa memikirkan sejumlah kemungkinan. Ada beberapa vendor yang harus diprioritaskan untuk dipilih lebih dulu. Dan jika calon pengantin belum mendapatkannya, kita akan bantu untuk memberikan saran yang terbaik," ujar Riza.
- Nikmati Setiap Momen yang Ada
Jangan biarkan proses perencanaan pernikahan menyita seluruh perhatian Anda. Bagaimanapun, Anda akan menikahi orang yang paling berarti dalam hidup Anda. Tetaplah tenang dan nikmati seluruh momen yang hanya akan terjadi sekali dalam seumur hidup ini. Sebagai opsi, Anda dapat memanjakan diri dengan segala hal yang menyenangkan sebelum hari H, seperti berolahraga ringan, berkumpul dengan sahabat, ataupun mendatangi klinik kecantikan. Ini dilakukan guna menjaga pikiran dan kondisi tubuh Anda tetap fit hingga hari H, apalagi jika memang sudah ada pihak profesional yang menanganinya. "Kita selalu bilang kepada klien untuk tidak mengambil hati hal-hal minor yang akhirnya bikin kecewa. Padahal, sebenarnya overall sudah bagus sekali. Yang terpenting, inti dari pernikahannya itu sudah dapat dan disaksikan oleh orang-orang terkasih. Jadi, jangan sampai hal tersebut justru menutupi poin sakral yang sebenarnya. Pengantin itu butuh tetap tenang supaya tidak memperkeruh hubungan dengan pasangan ataupun keluarga," saran Riza.