Blog / Wedding Ideas / 6 Mitos tentang Bridesmaid dalam Acara Pernikahan

6 Mitos tentang Bridesmaid dalam Acara Pernikahan

Color:
Add To Board
6-mitos-tentang-bridesmaid-dalam-acara-pernikahan-1

Menjadi salah satu bridesmaid atau pengiring pengantin wanita dalam pernikahan sahabat tentunya akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Peran bridesmaid juga sangatlah berharga bagi si mempelai perempuan. Selain harus setia mendampingi dan memberi dukungan moril, kehadiran bridesmaid juga dapat membantu sang mempelai wanita dalam mengatur kesiapan rencana pernikahannya. Itulah mengapa, umumnya bridesmaid terdiri dari sahabat terdekat yang telah menjadi saksi hidup dan benar-benar dipercaya. Nah, di bawah ini terdapat enam buah mitos tentang bridesmaid yang telah beredar dalam jangka waktu yang lama. Apakah mitos-mitos tersebut terbukti benar, atau justru hanya takhayul belaka? Simak penjelasannya di bawah ini.

6 Mitos tentang Bridesmaid dalam Acara Pernikahan Image 1

  1. Bridesmaid Hanya Boleh Diisi oleh Perempuan yang Masih Lajang
    Siapa bilang bahwa perempuan yang boleh menjadi bridesmaid hanyalah wanita single saja? Mitos ini memang sudah hadir sejak zaman dahulu. Penyebabnya adalah munculnya harapan agar pengiring pengantin wanita yang masing lajang bisa mendapatkan jodohnya melalui deretan groomsmen (pengiring pengantin laki-laki) yang ada. Padahal, wanita dengan status apapun sah-sah saja jika ingin menjadi bridesmaid dari si pengantin wanita. Selama kehadiran mereka memang begitu berarti dan sangat diharapkan oleh sang pengantin.
  2. Pasti Akan Terjadi Drama
    Pada dasarnya, bridesmaid memang bertanggung jawab untuk membantu kebutuhan pengantin wanita dalam mempersiapkan pernikahannya—sekalipun seluruhnya mungkin telah diatur oleh wedding planner. Mereka juga bertugas sebagai support system bagi si calon pengantin wanita. Di tengah lika-liku proses perencanaan pernikahan, mungkin saja Anda akan menghadapi berbagai situasi yang membuat stres, sehingga orang-orang di sekitar Anda bisa saja ikut terlibat ke dalam 'drama'. Meski begitu, ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Karena pengalaman tersebut justru akan semakin memperkuat hubungan Anda dan para pengiring pengantin Anda sendiri.
  3. Pesta Lajang Harus Dilakukan dengan Liar
    Bachelorette party atau yang biasa disebut sebagai pesta lajang jelas berbeda dengan bridal shower. Bila perayaan bridal shower cenderung didominasi oleh aktivitas lucu yang lebih santai, maka dalam bachelorette party biasanya dibuat lebih eksklusif dan berfokus pada kebebasan. Acara ini juga umumnya dilaksanakan dengan meriah pada suatu bar atau club malam, di mana mereka dapat berdansa sekaligus mengekspresikan diri dengan bebas. Kendati demikian, bukan berarti lantas sang calon mempelai dan para bridesmaid bisa melakukan apa saja tanpa tahu batasan. Sebisa mungkin hindari potensi kegaduhan dan hal negatif lainnya. Bachelorette party tetap akan terasa mengesankan selama pengantin wanita merasa bahagia.
  4. Terdapat Aturan Khusus untuk Jumlah Minimum Pengiring Pengantin
    Mitos ini jelas salah besar. Pengantin wanita memiliki kewenangan tanpa batas untuk menentukan jumlah bridesmaid di hari bahagianya, tidak ada aturan khusus apakah jumlahnya harus ganjil atau genap. Beberapa pesta pernikahan yang diadakan dengan lebih intimate bahkan mungkin hanya membutuhkan sekitar dua atau tiga orang pengiring pengantin wanita saja. Jadi, jangan pernah terpengaruh dengan apa yang Anda lihat dari pesta pernikahan orang lain. Calon pengantin berhak untuk menentukan berapa banyak orang yang ingin dihadirkan di sisi mereka.
  5. Tidak Boleh Menjadi Bridesmaid Lebih dari Dua Kali
    Apakah Anda pernah mendengar mitos yang satu ini? Sebuah takhayul di masa lampau mengatakan bahwa bila seorang wanita telah menjadi bridesmaid lebih dari dua kali, maka akan ada roh jahat yang menempel pada dirinya, sehingga wanita tersebut akan sulit untuk menikah. Padahal mitos ini tidaklah benar. Setiap wanita dapat dengan bebas menjadi bridesmaid hingga berkali-kali. Apalagi bila ini menyangkut dengan hubungan antar sahabat baik. Tentunya, ini akan menjadi momen yang menyenangkan sekaligus tak terlupakan.
  6. Anda Tidak Akan Pernah Mengenakan Gaun Pengiring Pengantin Itu Lagi
    Mitos ini bisa saja benar, namun kembali lagi pada setiap orang. Sebagian mantan pengiring pengantin umumnya enggan untuk mengenakan busana bridesmaid mereka kembali pada acara pernikahan lainnya. Itulah mengapa beberapa dari calon mempelai memutuskan untuk menyewa busana bridesmaid ketimbang membelinya. Tetapi, bila busana tersebut memang diberikan untuk pengiring pengantin, mereka biasanya akan tetap menyimpannya ataupun memodifikasi model busana tersebut agar bisa dikenakan kembali di lain kesempatan.

Keberadaan bridesmaid memang mampu memberi kenangan manis di mata mempelai wanita, namun pastikan untuk tidak terlalu memikirkan mitos yang salah dan tetaplah fokus untuk membuat hari pernikahan itu menjadi momen yang paling istimewa.

Vendors you may like

Instagram Bridestory

Follow @thebridestory on Instagram for more wedding inspirations

Visit Now
Visit Now