Tepat 10 hari setelah akad nikah, pada tanggal 29 Agustus 2021, Lesty Kejora dan Rizky Billar melangsungkan Tasyakuran di THE TRIBATA Darmawangsa, Jakarta. Acara dibagi ke dalam tiga sesi, yaitu sesi pertama pukul 08.00 WIB, sesi kedua pukul 12.00 WIB, dan sesi ketiga pukul 15.00 WIB. Sesuai dengan peraturan pemerintah, tamu undangan yang hadir dalam setiap sesinya maksimal hanya 20 orang, yang terdiri dari keluarga dan teman dekat.
Nuansa klasik dan kultur menjadi pilihan konsep dari seluruh rangkaian tasyakuran Lesty dan Billar. Sesi pertama dan kedua tasyakuran menyisipkan tema modern dan busana yang dikenakan berkonsep international wedding. Lesty tampak cantik dan anggun berbalutkan gaun serba putih karya desainer kenamaan, Hian Tjen. Dan, veil yang menjuntai menyempurnakan penampilan Lesty. Selaras dengan Lesty, Billar juga memakai pakaian serba putih. Menariknya lagi, gaun Lesty hanya membutuhkan 4 hari proses pembuatan. "Modern Minimalist menjadi konsep gaun pengantin Lesty. Ini disesuaikan dengan kepribadian Lesty yang sederhana namun anggun. Untuk membuatnya lebih spesial, saya menambahkan aksen hand-draping yang merupakan gaya khas dari rancangan wedding gown Hian Tjen," ungkap Hian. konstruksi hand-draping yang struktural sengaja dibuat dengan gaya asimetris pada bagian badan hingga train dengan menggunakan material Italian scuba silk. Selain itu, detail spesial juga diterapkan pada sebelah tangan dengan membubuhkan selendang bersulam kata 'Leslar', yang diambil dari perpaduan nama kedua mempelai dan tentunya juga menyimpan arti khusus bagi fans keduanya. Sementara untuk head accessories, Hian Tjen menggandeng perancang aksesori dengan reputasi dunia, Rinaldy A.Yunardi. Ajakan tersebut seolah menjadi kesempatan bagi Rinaldy untuk turut menuangkan cintanya pada kedua pasangan ini. "Pokoknya paling spesial untuk Dedek Lesty," ujar Rinaldy.
Sebagai acara pamungkas, sesi ketiga ditutup dengan ritual adat Sunda, Mapag Panganten. Menggunakan mahkota siger sunda yang menjadi ciri khas tanah Sunda, daun sirih, kembang tanjung, kembang goyang, serta untaian melati yang menghias rambut, membuat Lesty tampil sangat menawan pada malam itu. Sebagai penyempurna tampilan, tampak Lesty mengenakan kebaya rancangan Renzi Lazuardi, kebaya adat sunda dalam rona merah marun, yang dimodifikasi dengan kain menjuntai bermotif bordir merak ngibing. Motif ini sengaja dipilih karena diyakini menjadi simbolisasi akan kerukunan serta kebahagiaan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
"Untuk mempersiapkan acara ini banyak sekali tantangan dan hal-hal yang menarik, mulai dari awal hingga penutup tasyakuran kemarin. Mulai dari mengubah tanggal, planning, dan menyesuaikan acara sesuai dengan kebijakan yang ada. Mau tidak mau harus menurunkan kuantitas dan ekspektasi. Namun, tetap dengan kualitas yang meningkat," jelas Kirana selaku owner dari Kirana Wedding Planning yang menjadi wedding organizer di serangkaian acara pernikahan Lesty dan Billar sejak awal.
Genuine, authentic, lively, dan timeless. Empat pilar ini yang menjadi acuan Venema Pictures dalam menangkap setiap momen yang berjalan sepanjang perayaan pada hari itu. "Lesty dan Billar sangat membebaskan kami dalam berkreasi. Mereka hanya menjadi diri mereka sendiri sepanjang acara. Dedek Lesty yang begitu polos, sedangkan Kakak Billar yang seringkali usil dan melontarkan pernyataan-pernyataan spontan, yang selalu menimbulkan gelak tawa. Momen-momen bahagia dan otentik ini yang ingin kami tangkap, supaya nantinya menjadi kenangan yang tak akan terlupakan," ungkap Kezia dari Venema Pictures. Gulir kebawah untuk menikmati kembali momen perayaan penuh sukacita antara Lesty dan Billar yang berhasil diabadikan oleh Venema Pictures.